Mohon tunggu...
Raihanah Salma
Raihanah Salma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

will always be a longlife learner

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Porter Stasiun Tidak Punya Gaji

21 Juni 2024   11:38 Diperbarui: 21 Juni 2024   11:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CIREBON - Di balik hiruk pikuk kesibukan stasiun kereta api, terdapat sosok-sosok pahlawan tanpa tanda jasa yang selalu sigap membantu para penumpang. Mereka adalah para porter stasiun, yang dengan penuh dedikasi mengabdikan diri untuk meringankan beban para pelancong.

Setiap porter memiliki cerita dan pengalamannya sendiri yang unik. Ada yang sudah puluhan tahun bekerja di stasiun, menyaksikan berbagai perubahan dan perkembangan moda transportasi kereta api. Ada pula yang baru memulai karirnya, penuh semangat untuk melayani para penumpang.

Kisah mereka tidak selalu mudah. Di balik senyuman dan keramahan mereka, tersimpan rasa lelah dan pengorbanan. Bekerja di bawah terik matahari dan guyuran hujan, mengangkat barang bawaan yang berat, dan menghadapi berbagai macam karakter penumpang adalah hal yang biasa mereka alami.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Ternyata porter stasiun yang bantu jasa angkat barang penumpang itu tak punya gaji dan hanya mengharap upah seikhlasnya untuk bertahan hidup. Salah satunya Pak Kodim, sudah 35 tahun ia menjadi porter, beliau tak pernah merasakan gaji tetap. "Kondisi stasiun ramai juga belum tentu jasa porter digunakan penumpang, kadang bawa pulang uang 10rb pun rasanya sudah bersyukur", kata Pak Kodim di Stasiun Kejaksan, Cirebon, Rabu (19/06/2024). 

Bagaimana jika kondisi stasiun sepi? Saat ramai pun, belum tentu jasa porter ini digunakan. Anak dan istri mereka di rumah tak bisa beli makan, karena sang ayah tak dapat uang. Tiap hari ratusan porter di stasiun berdoa supaya ada yang menggunakan jasa mereka. Berapapun bayarannya itu sangat berarti untuk anak dan istri di rumah. Daripada mengemis, mereka bekerja keras kais rupiah di stasiun. 

Penumpang yang memakai jasa porter kebanyakan penumpang lanjut usia, "Saya pakai porter ini karena barang bawaan saya banyak dan sebagai penunjuk arah kursi, adanya porter justru sangat membantu", kata Desi (55). Peran porter stasiun tidak hanya sebatas membawa barang bawaan penumpang. Mereka juga seringkali menjadi penunjuk arah, pemberi informasi, dan bahkan teman bagi para penumpang yang membutuhkan bantuan.

Porter stasiun adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang patut kita hargai dan hormati. Dedikasi dan pengabdian mereka dalam membantu para penumpang sangatlah berharga. Sudah sewajarnya bagi kita untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada mereka, baik dalam bentuk ucapan terima kasih, senyuman, maupun imbalan yang pantas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun