Teknologi nano dalam nanomedicine memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah potensi toksisitas dari nanopartikel yang digunakan dalam formulasi obat. Meskipun nanopartikel memiliki sifat unik yang memungkinkan mereka untuk bergerak dengan bebas di dalam tubuh manusia, ada kekhawatiran terkait efek toxic yang mungkin timbul akibat interaksi nanopartikel dengan jaringan tubuh. Selain itu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan teknologi nano dalam pengobatan, terutama dalam hal jangka panjang dan dampaknya pada kesehatan manusia
Pada dasarnya, nanomedicine meningkatkan efikasi terapi dan pengobatan penyakit, termasuk penggunaan obat herbal berbasis nanoteknologi. Teknologi ini memungkinkan peningkatan efisiensi dengan memodifikasi karakteristik permukaan dan ukuran partikel obat, sehingga obat dapat lebih mudah diserap dan diabsorpsi oleh tubuh.Â
Dengan demikian, nanomedicine memungkinkan pengembangan obat herbal berbasis nanoteknologi dengan bioavailabilitas yang lebih tinggi, mengurangi efek samping, dan nilai terapeutik yang lebih meningkat dibandingkan dengan obat herbal dan sintetis konvensional. Meskipun ada tantangan terkait keamanan dan efektivitas penggunaan obat tradisional, ada potensi besar untuk obat herbal berbasis nanoteknologi. Dalam diagnosis, nanomedicine juga dapat digunakan dalam terapi immunotherapy untuk meningkatkan respons sistem imun terhadap penyakit serta digunakan sebagai agen terapeutik yang dapat mendeteksi penyakit pada tahap awal, seperti kanker.Â
Namun, teknologi nano dalam nanomedicine juga memiliki beberapa kekurangan, seperti potensi toksisitas dari nanopartikel yang digunakan dalam formulasi obat. Ada kekhawatiran terkait efek toxic yang mungkin timbul akibat interaksi nanopartikel dengan jaringan tubuh. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan keamanan dan efektivitas penggunaan teknologi nano dalam pengobatan, terutama dalam hal jangka panjang dan dampaknya pada kesehatan manusia.
Referensi :
[1] Teja, P. K., Mithiya, J., Abhijeet, S. K., Bairwa, K., Chauthe, S. K. (2022). Herbal Nanomedicines: Recent Advancements, Challenges, Opportunities and Regulatory Overview. Phytomedicine, 96. https://doi.org/10.1016/j.phymed.2021.153890
[2] Guan, J., Chen, W., Yang, M., Wu, E., Qian, J., & Zhan, C. (2021). Regulation of in vivo delivery of nanomedicines by Herbal Medicines. Advanced Drug Delivery Reviews, 174, 210--228. https://doi.org/10.1016/j.addr.2021.04.015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H