Mohon tunggu...
Raihana Fauzyya
Raihana Fauzyya Mohon Tunggu... Lainnya - pelajar

gatauk

Selanjutnya

Tutup

Diary

Peta Konsep Hidupku

3 September 2024   20:51 Diperbarui: 16 September 2024   18:15 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hai, perkenalkan namaku Raihana Fauzyya. Orang - orang biasa memanggilku Chiyya. Aku lahir di Padang Panjang, tepatnya 24 Desember 2009.

Aku lahir dari pasangan suami istri yang kupanggil Papa dan Mama. Papaku bernama Jasril. Papaku bekerja sebagai karyawan swasta. Mamaku bernama Efi Suharni yang merupakan Ibu Rumah Tangga (IRT).

Aku merupakan anak ke tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua abang. Abang pertama berusia dua puluh enam tahun dan sekarang ia bekerja di sebuah perusahaan di daerah Tegal. Abang yang kedua berusia dua puluh tiga tahun, ia sedang melanjutkan kuliahnya di UNP dan mengambil jurusan Psikologi.

Aku dan keluargaku menganut agama Islam. Kami biasa melakukan shalat di rumah, kecuali papaku yang selalu melaksanakan shalat berjamaah di Masjid. Papaku biasanya baru pulang ke rumah setelah selesai melaksanakan shalat Isya di Masjid, dan tak lupa untuk membaca Alquran setelah shalat Isya dan shalat Subuh.

Hobiku mendengarkan musik, membaca novel dan menari. Ketika aku mengerjakan tugas atau sedang melakukan sesuatu, aku selalu mendengarkan musik agar tidak bosan. Pada saat waktu senggang aku lebih memilih membaca novel. Aku lebih tertarik membaca novel berjenis romance, misterius dan komedi.

Awalnya aku bercita-cita menjadi Dokter. Namun kini berubah, aku ingin menjadi Psikolog. Aku terinspirasi dari abangku yang mengambil jurusan Psikologi. Aku ingin lebih memahami diri sendiri dan orang lain, ingin memahami karakteristik tiap orang, dan aku ingin membantu orang-orang untuk menyelesaikan masalahnya.

Pendidikanku dimulai ketika aku TK. Aku TK di RA Al Qur'an Thawalib. Di sana aku diajarkan cara shalat, mengaji, berhitung, membaca dan masih banyak lagi. Selain belajar aku juga bermain di sana. Banyak permainan seru, baik yang ada di kelas maupun yang ada di halamannya. Aku juga mempunyai banyak teman di sana dan masih berteman dengan ku sampai sekarang.

Aku SD di Miut Thawalib Padang Panjang. Di Miut aku memiliki banyak kenangan yang tak terlupakan. Aku beruntung bisa bersekolah di sana. Karna Miut termasuk sekolah yang bagus. Karna di sanalah aku berpeluang besar bisa lulus ke MTsN Padang Panjang. Aku lulus dari Miut dengan nilai yang bagus dan aku bangga pada diriku sendiri.

Sekarang aku sedang melanjutkan pendidikanku di MTsN Padang Panjang. Sekolah yang aku impikan sejak aku SD. Awalnya aku takut untuk bersekolah di sini. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, semua terasa menyenangkan dan tidak semenakutkan yang aku kira. Walaupun banyak tantangan yang aku hadapi selama di MTsN, aku tetap bangga bisa bertahan di sini sampai sekarang. Aku berharap bisa lulus dengan nilai yang memuaskan. Aamiinn.

Setelah lulus dari MTsN aku berencana untuk lanjut ke SMAN 1 Padang Panjang. Aku memilih SMAN 1 karna di sini aku bisa mengembangkan bakat dan minatku. SMAN 1 juga termasuk sekolah berprestasi, baik dari segi akademik maupun non akademik. Aku harap aku bisa diterima di sini dan aku bisa mengembangkan kemampuan yang aku punya nantinya.

Setelah lulus SMA, aku ingin melanjutkan pendidikanku ke perguruan tinggi. Aku berencana kuliah di UGM. Sesuai dengan cita-citaku, aku ingin mengambil jurusan Psikologi. Aku harap aku bisa menamatkan S1 pada umur 21 atau 22 tahun. 

Rencananya aku ingin melanjutkan S2, tapi aku memutuskan untuk lanjut setelah memiliki pekerjaan dan berpenghasilan sendiri. Barulah aku lanjutkan pendidikanku ke tingkat selanjutnya. Karna aku ingin biaya kuliahku tidak membebani siapapun, apalagi orang tuaku. Aku rasa di umurku yang ke 22 atau 23 tahun adalah waktu yang tepat untuk melanjutkan S2.

Setelah lulus S1 aku ingin bekerja sebagai asisten psikolog sembari melanjutkan pendidikan S2. Aku ingin menambah pengalaman. Pada umur 23 tahun aku melanjutkan S2 dan menyelesaikannya pada umur 25 tahun. Barulah aku menjadi psikolog klinis.

Aku ingin mempunyai rumah dan mobil diumurku yang ke 25 atau 26 tahun. Aku ingin membuat rumah sesuai dengan yang aku impikan. Rumah yang nyaman dan indah. Membeli mobil yang aku inginkan dengan uang hasil kerja kerasku. Tak perlu meminta uang lagi pada orang tuaku, kini aku yang akan menyisihkan sedikit gajiku untuk mereka.

Jika kita sudah mencapai kesuksesan dunia, hendaknya kita juga berusaha untuk mencapai kesuksesan akhirat. Maka dari itu aku ingin menargetkan hafalanku minimal 15 juz. Karna itu akan menjadi syafaat di dalam kubur. Aku ingin memfasihkan hafalanku sampai benar-benar lancar. Dan jika hari tua nanti, aku berharap untuk fokus meningkatkan ibadah saja dan hari-hariku diisi dengan menghafal dan muraja'ah.

Aku sangat ingin menunaikan ibadah haji bersama keluargaku. Aku berencana haji diumurku yang ke 35 tahun. Menurutku pada saat itu adalah waktu yang tepat untuk melaksanakan ibadah haji. Aku juga ingin naik haji bersama kedua orang tuaku, apabila mereka masih ada disisiku. Serta suami dan anak-anakku.

Aku berencana menikah diumur 24 atau 25 tahun. InshaAllah pada umurku ini aku sudah siap untuk berumah tangga. Aku ingin memiliki suami yang bertanggung jawab, baik, dan sholeh. Aku harap suamiku bisa menuntunku serta anak-anakku ke jalan yang lebih baik.


Aku berencana memiliki 3 anak. Anak pertama dan kedua laki-laki, dan anak ketiga perempuan. Alasannya jika suatu saat aku tidak bisa mendampingi anak perempuanku lagi, masih ada abang-abangnya yang menjaga dan memberikan perhatian padanya. Aku harap anak-anakku kelak menjadi anak-anak yang sholeh dan sholeha serta selalu mendoakan kedua orang tuanya setelah kami tiada.

Kelak aku berharap bisa membahagiakan kedua orang tuaku. Aku ingin menyenangkan mereka dengan semua hasil kerja kerasku. Aku ingin membawa mereka ke tempat yang mereka sukai, mengikuti semua kemauan mereka seperti dulu mereka menuruti kemauanku. Dan semua hal-hal yang membuat orang tuaku bahagia, akan ku berikan pada mereka.

InshaAllah jika aku sukses dikemudian hari, aku ingin memberikan bantuan untuk orang-orang yang membutuhkan di sekitarku, memberi santunan pada anak yatim, membagikan makanan setiap hari Jumat, dan jika benar-benar sanggup aku akan membangun Masjid sebagai sedekah jariyah bagiku.

Usahaku untuk negara adalah membuat rumah rehabilitas mental. Yang aku fungsikan sebagai tempat perawatan untuk memperbaiki cara berfikir dan kejiwaan seseorang yang terganggu. Aku harap dengan adanya rumah rehabilitas ini, bisa membantu orang-orang agar kembali normal dan dapat menjalankan fungsi sosialnya secara wajar.

Usahaku untuk agama Islam, aku ingin mendatangkan ustadz di suatu panti asuhan untuk memberikan pembelajaran bagi mereka. Aku juga ingin berdonasi di sekolah-sekolah Islam. Jika berkesempatan aku ingin berdakwah dan menyampaikan ilmu-ilmu agama yang aku punya kepada orang lain.

Umur tak ada yang tau, semoga Allah mencabut nyawaku dalam keadaan husnul khotimah pada umur 75 tahun. Pada saat ini aku berharap aku sudah memiliki amal yang cukup. Semoga ketika aku meninggal aku dikelilingi oleh orang-orang yang aku sayangi, dan mereka bisa menuntunku mengucapkan kalimat "La ilaha illallah" dengan lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun