Buku Filosofi Teras memang sangat dapat diterapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Tentunya Sebagai remaja di era sekarang untuk memiliki mental tangguh dalam kehidupan modern sekarang ini. Setidaknya itu yang saya lihat dari tujuan Manampiring menulis Filosofi Teras. Dia mengenalkan stoisisme lebih lanjut untuk kemudian mempraktikannya. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih kepada Om Henry Manampiring.
Di setiap akhir bab buku diberikan intisari. Hal itu merupakan salah satu hal yang membuat saya menyukai Filosofi Teras. Mengingat saya orang yang cepat lupa, ini sangat membantu saya untuk menyegarkan kembali ingatan dari satu bab yang baru selesai dibaca beberapa menit yang lalu. Selain itu Filosofi Teras berisi wawancara yang ada dengan psikiater, aktivis, dan psikolog semakin membuat konsep stoisisme dekat dengan kehidupan. dan juga sampul buku yang simpel namun menarik. yang memvisualisasikan beberapa orang lagi berdiskusi sambil ngopi dengan sang filsuf ternama, menunjukkan bahwa Filosofi Teras memang membahas filsafat namun tidak berat dan membosankan, dan terakhir, yaitu berbagai referensi yang diberikan di akhir buku jika ingin tertarik mempelajari stoisisme lebih lanjut.
Bahasanya sangat ringan dan mudah dicerna, yang somehow bisa langsung mengena di saya. Tetapi, sebaiknya jangan langsung ditelan mentah-mentah, ada beberapa hal yang bisa jadi kurang cocok untuk individu tertentu. Saya juga masih berjuang untuk mempraktikkan ajaran Filosofi Teras yang ternyata cukup membantu saya bagaimana harus merespon atas semua peristiwa terjadi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI