Piala Dunia U-20 menjadi ajang untuk para pemain muda untuk menunjukkan bakatnya di dunia sepak bola dan ajang pencarian bakat oleh para pencari bakat klub-klub besar di dunia serta menjadi ajang pengembangan diri.
Event empat tahunan, dan menjadi salah satu event terbesar yang di adakan oleh FIFA dan menjadi tontonan para pencinta bola di dunia. Piala Dunia U-20 diikuti oleh tim nasional sepak bola pria di bawah usia 20 tahun dari berbagai negara di seluruh dunia.
Indonesia harusnya ikut serta dalam gelaran Piala Dunia U-20 ini dikarenakan Indonesia ditunjuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, yang otomatis lolos dan tidak perlu mengikuti kualifikasi.
Tetapi pada tanggal 29 Maret 2023 FIFA resmi membatalkan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 karena ada berbagai pihak yang menolak keikutsertaan Timnas Israel U-20 pada gelaran Piala Dunia karena alasan kemanusian.
Piala Dunia ini seharusnya berlangsung pada 20 Mei - 11 Juni 2023, PSSI sudah bekerja keras untuk melaksanakan event besar ini, ada beberapa stadion yang sudah selesai di renovasi, yaitu Stadion Jakabaring (Palembang), Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Manahan (Solo), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar, Bali).
Dibatalkannya event ini sangat merugikan Indonesia hingga triliunan rupiah. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membeberkan jumlah yang ditanggung Indonesia berkisar Rp.3,7 Triliun, kerugian ini habis karena untuk persiapan, renovasi dan beberapa tenaga agar menjadi tuan rumah dengan standar FIFA.
Ada banyak pihak yang dirugikan disini Pelatih, para pemain, para staff, PSSI dan tak terkecuali masyarakat tanah air itu sendiri yang sudah berjuang untuk mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H