KONSEP DASAR BAKAT DAN MINAT
Setiap individu pasti mempunyai karakteristik yang berbeda-beda dan bersifat unik. Begitu pula dengan kemampuan dan potensi yang mereka miliki, tentunya juga berbeda-beda. Seperti halnya pada anak usia dini, mereka memiliki bakat dan minat yang berbeda-beda dengan segala kekurangan dan kelebihannya masing-masing. Hal tersebut merupakan faktor penting yang dapat membantu mereka dalam mencapai tujuan dan keberhasilan dalam kehidupannya di masa depan.
Berbicara mengenai bakat dan minat, keduanya saling berkaitan antara satu sama lain. Namun, keduanya memiliki pengertian yang berbeda. Pengertian bakat sendiri adalah kemampuan bawaan yang sudah ada sejak individu dilahirkan dan masih perlu dilatih serta dikembangkan. Agar dapat terwujud dan terlaksana dengan baik, bakat harus ditunjang dengan minat, latihan-latihan, pengetahuan serta pengalaman. Tanpa di awali dengan adanya minat, bakat akan sulit untuk dikembangkan ketika akan menekuni sebuah bidang. Bakat ada yang bersifat akademik (berhubungan dengan pelajaran) dan ada yang bersifat non-akademik, yang mencakup berbagai bidang seperti seni, olah raga, sosial atau kepemimpinan dan lain sebagainya.
Selain itu, ada dua faktor yang dapat mempengaruhi bakat. Pertama, faktor internal yang meliputi minat, motivasi, keberanian, keuletan, dan kegigihan dalam menghadapi serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada. Kedua, faktor eksternal, yang meliputi kesempatan dalam mengembangkan minat diri secara maksimal, sarana dan prasarana, lingkungan, serta dorongan atau dukungan dari keluarga terutama orang tua.
Sedangkan minat adalah suatu dorongan yang kuat bagi seseorang untuk melakukan segala sesuatu yang sesuai dengan keinginannya. Minat sebagai faktor utama dalam pengembangan bakat dan juga dapat mengarahkan bakat. Minat pada anak akan terlihat baik apabila mereka dapat menemukan objek yang disukai dengan tepat dan berkaitan langsung dengan keinginannya tersebut. Selain bakat, orang tua dan pendidik juga harus mengetahui dan memperhatikan minat yang disukai oleh anak. Minat dibagi menjadi dua, yaitu:
- Minat pribadi. Minat ini berasal dari ciri pribadi individu yang bersifat stabil. Minat tersebut ditujukan kepada suatu kegiatan yang mencakup olah raga, musik, tari, dan lain sebagainya.
- Minat situasional. Minat ini tumbuh disebabkan oleh adanya faktor dari lingkungan, seperti peran pendidikan, informasi yang diperoleh baik dari buku, televisi, maupun internet.
PENGUKURAN BAKAT DAN MINAT
Setiap individu pasti mempunyai bakat dan minat tertentu. Oleh karena itu, perlu suatu pengukuran untuk mengetahui bakat dan minat yang ada dalam diri individu tersebut. Untuk pengukuran bakat dan minat sendiri dapat diukur, namun tidak dengan menggunakan alat ukur pada umumnya. Namun, dilakukan dengan cara melakukan tes bakat dan minat, mengamati minat yang disukai anak, maupun tes-tes lainnya yang berkaitan dengan pengukuran bakat dan minat.
Seringkali para orang tua masih bingung mengenai apa yang sebenarnya menjadi potensi dan kemampuan yang dimilki oleh anak-anaknya. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan serangkaian tes bakat dan minat. Dengan melakukan tes ini bisa menjadi salah satu cara untuk menampilkan profil psikologis yang akan menggali potensi kecerdasan umum, kemampuan khusus, bakat dan minat, serta kepribadian pada diri individu (anak).
PENGEMBANGAN BAKAT DAN MINAT
Bakat dan minat dapat dikembangkan dengan cara memberikan stimulus yang tepat kepada anak, seperti memberikan dorongan, dukungan, motivasi, memberikan kebebasan kepada anak untuk melakukan suatu aktivitas yang disukainya, dan lain sebagainya. Dengan stimulus tersebut, bakat dan minat pada anak akan berkembang dengan optimal. Stimulus tersebut harus diberikan sesuai dengan tahapan usia dan seluruh aspek perkembangan anak, sehingga bakat dan minat anak akan terlihat. Selain itu, penting juga untuk memperhatikan kondisi dan kesiapan anak.
Oleh karena itu, pengembangan bakat dan minat pada anak seharusnya dilakukan sejak mereka masih berusia dini agar mereka nantinya dapat mengetahui, menggali, dan mengembangkannya dengan maksimal sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat yang mereka miliki. Selain itu, dengan mengetahui bakat dan minat anaknya para orang tua juga merasa terbantu sehingga mereka akan dapat membimbing dan memberikan arahan yang tepat agar bakat pada anak-anaknya dapat berkembang dengan optimal.
Contoh seperti apabila anak menyukai kegiatan membaca, maka orang tua dapat memberikan buku cerita yang menarik bagi anak dan mengajaknya untuk bercerita setiap hari secara rutin sebelum tidur, atau berbagai kegiatan lainnya yang disukai oleh. Semakin anak diberikan kesempatan untuk mencoba berbagai kegiatan, maka semakin mudah untuk orang tua dapat mengetahui bakat dan minat sang anak. Selain itu, usahakan kegiatan yang dilakukan tersebut harus bersifat menyenangkan dan tidak ada unsur paksaan sehingga anak akan lebih bersemangat. Dengan demikian, orang tua dapat mengarahkan dan mendampingi anak, sehingga kemampuan pada anak akan menonjol.
Selain orang tua, guru juga memiliki peran penting dalam mengembangkan minat dan bakat anak ketika di sekolah terutama dalam proses belajar mengajar di kelas. Oleh karena itu, guru harus mampu untuk membantu anak ketika mereka menghadapi sebuah kesulitan-kesulitan terutama dalam menumbuh kembangkan bakat dan minatnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H