Mohon tunggu...
Raifatul Maulah
Raifatul Maulah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Semoga bermanfaat🌈

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengajarkan Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab pada Anak di Tengah Pandemi Ini

5 Mei 2020   16:25 Diperbarui: 5 Mei 2020   16:24 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab menurut Kolaboratif untuk Akademik, Sosial, dan Pembelajaran Emosional (CASEL) merupakan "kemampuan untuk membuat pilihan konstruktif tentang perilaku pribadi dan interaksi sosial berdasarkan standar etika, masalah keselamatan, dan norma sosial."

Pengambilan keputusan adalah suatu cara untuk menentukan pilihan yang dirasa paling tepat dari beberapa opsi yang ada, bertujuan untuk menyelesaikan suatu masalah. Jika dikaitkan dengan anak sendiri, pengambilan keputusan yang bertanggung jawab oleh anak adalah bagaimana anak memberikan sebuah jawaban atas suatu hal yang harus ia pilih untuk menyelesaikan suatu masalah, dan dalam pilihannya tersebut pasti terdapat sebuah konsekuensi yang harus diterima oleh si anak.

Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pada anak pula memiliki beberapa elemen kunci, diantaranya:
Yang pertama, mengidentifikasi masalah. Disini anak harus dapat mengenali masalah secara tepat ketika ia mengalami masalah. Contoh ketika ia merasa kesulitan dalam memenuhi pekerjaan yang sudah di berikan oleh gurunya, sehingga ia memilih apakah menyelesaikan tugas tersebut atau tidak.

Yang kedua, menganalisis situasi. Selanjutnya anak belajar menganalisis situasi dari berbagai sudut, yang mencakup menganalisis bagaimana dan mengapa masalah itu muncul. Untuk menganalisis masalah ini, anak dapat meminta tolong kepada orang tua untuk sepenuhnya memahami peran mereka dalam situasi ini.

Yang ketiga, memecahkan masalah. Setelah anak cukup mengidentifikasi dan menganalisis masalah, mereka kemudian memecahkan masalah. Mereka perlu mengidentifikasi pilihan yang mungkin dan mengetahui konsekuensi dari setiap pilihannya. Orang tua disini dapat berperan dalam memandu anak memecahkan masalah ini.

Yeng keempat, pertimbangan tanggung jawab. Selain konsekuensi alami atau yang diidentifikasi dari suatu keputusan, anak juga harus mempertimbangkan kewajiban yang mereka pegang. Misalnya, sebelum seorang anak memilih untuk tidak mengerjakan tugas, anak tersebut perlu mempertimbangkan kemungkinan dampak dari tidak mengerjakan tugas tersebut.

Yang kelima, mengevaluasi dan merefleksikan. Tahap yang terkahir yakni mengevaluasi dan merefleksikan apa yang terjadi, hampir sama pentingnya dengan proses pengambilan keputusan sebelumnya. Anak harus mengetahui atau mengevaluasi serta merfleksikan seberapa berhasil mereka dalam mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah. Anak pun akan cenderung untuk merefleksi dengan tepat tentang apa yang berjalan dengan baik dan apa yang dapat diperbaiki.

Pada dasarnya, semua aspek dari keputusan terdapat konsekuensi yang harus dipertimbangkan sebelum pilihan dibuat. Untuk membuat pilihan perilaku yang paling tepat, anak perlu diajarkan bagaimana mengidentifikasi masalah, mengevaluasi situasi, menganalisis pilihan mereka, memecahkan masalah, dan mempertimbangkan hasil dari keputusan yang diambilnya serta konsekuensi dari masing-masing pilihan itu untuk diri mereka sendiri maupun orang lain.

Seperti halnya di tengah maraknya pandemi corona covid-19 ini, mengharuskan anak untuk belajar di rumah saja guna menghindarai serta memutus rantai penyebaran virus ini. Kegiatan belajar di rumah ini bisa dilakukan dengan kegiatan apa saja yang tentunya menyenangkan, tidak memberatkan si anak, dan tidak membuat bosan juga bagi si anak. Salah satu nya yakni dengan melakukan kegiatan yang bertujuan mengajarkan anak tentang pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Misalnya pada saat ini anak diharuskan belajar di rumah. Namun, anak tetap mendapatkan pekerjaan (tugas) rumah yang tidak memberatkan anak dari sekolah melalui WAG yang dikirimkan oleh sang guru kepada orang tuanya. Di situ orang tua dapat mengajarkan pada anak bagaimana mengambil keputusan sendiri terhadap tugas yang sudah diberikan guru kepadanya. 

Maka peran orang tua disini juga dapat menjelaskan, mengarahkan, dan membantu anak mengenai tugas yang sudah diberikan oleh guru nya. Dengan itu, anak akan dapat bertanggung jawab atas keputusannya tentang konsekuensi apabila mau mengerjakan dan apabila tidak mau mengerjakan. Namun, jika anak salah orang tua pun tidak boleh memarahinya, tapi arahkan dengan baik dan benar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun