Sejarah pembentukan Danau Bandung yang melegenda ditampilkan dalam bentuk panel di ujung ruangan. Fosil ular dan ikan yang ditemukan pada lapisan tanah bekas Danau Bandung serta artefak diperagakan dalam bentuk aslinya.
Selanjutnya Lantai dua juga terbagi menjadi tiga ruang utama yaitu Ruang Barat, Ruang Tengah dan Ruang Timur. Ruang Barat dipakai oleh staf museum. Sementara Ruang Tengah dan Ruang Timur dikenal sebagai ruang geologi untuk kehidupan manusia.
Jenis koleksi yang dipamerkan di Ruang Tengah yaitu maket pertambangan emas terbesar di dunia yang terletak di pegunungan Irian Jaya (Papua). Beberapa contoh batuan asal Irian Jaya (Papua) di tata dalam lemari kaca di sekitar maket.
Berikutnya Ruang Timur, terbagi menjadi tujuh ruangan kecil, yang kesemuanya memberikan informasi tentang aspek positif dan negatif tataan geologi bagi kehidupan manusia, khususnya di Indonesia.
Museum Geologi Bandung sangat menarik perhatian pengunjung, khususnya para pelajar, itu sebabnya museum ini sering dikunjungi oleh lembaga-lembaga pendidikan formal mulai dari SD hingga SMA.
Museum Geologi ini terletak di Jalan Diponegoro, dekat dengan gedung sate, taman Lansia dan lapangan Gasibu, Kota Bandung, Jawa Barat. Museum ini dapat dicapai melalui beberapa rute dengan jenis transportasi yang berbeda.
Pengunjung bisa naik angkutan umum jurusan St Hall-Dago, turun di perempatan Dukomsel dan ganti angkutan umum jurusan Ledeng Cicaheum. Kemudian turun di depan gerbang masuk Museum Geologi Bandung, dan mulailah berpetualang. Jadi, kalau kita mau belajar geologi, datanglah ke Museum Geologi Bandung.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H