Dua minggu setelah gelaran Olimpiade Tokyo 2020 berakhir, hingar bingar di Tokyo dilanjutkan dengan gelaran Paralympic Games Tokyo 2020. Dalam tulisan ini, saya akan menuliskan perjuangan tim para tenis meja Indonesia dalam mengikuti Paralympic Games Tokyo 2020 yang diselenggarakan di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang dari tanggal 25 Agustus s/d 3 September 2021 yang baru lalu.Â
Dalam gelaran kegiatan multievent antar kaum disabilitas paling bergengsi ini, Indonesia berhasil menempatkan tiga wakilnya yang masuk dalam daftar peserta. Tiga wakil Indonesia tersebut mewakili sektor tunggal putra (class 4 dan class 10) dan beregu putra class 9-10.
Di sektor tunggal putra class 10, David Jacobs dan Komet Akbar. Di sektor tunggal putra class 4, Adyos Astan. Di sektor beregu putra class 9-10, David Jacobs dan Komet Akbar.
1. Perjuangan David Jacobs
Dalam babak penyisihan sektor tunggal putra class 10, David Jacobs tergabung di group B bersama dengan Luca Bakic dari Montenegro, dan Jose Manuel Ruiz Reyes dari Spanyol.Â
David Jacobs tampil super power, menang tiga set langsung dengan skor 11-5, 11-7, 11-9 dalam waktu 18 menit atas Luca Bakic dan 11-9, 11-4, 11-4 dalam waktu 19 menit atas Jose Manuel Ruiz Reyes. Atas dua kemenangan tersebut mengantarkan David Jacobs tampil sebagai juara group B dan lolos ke babak perempat final.
Dibabak perempat final, David Jacobs berhadapan dengan Hao Lian dari China. David Jacobs berhasil menunjukkan kelasnya sebagai pemain kelas dunia dengan menenggelamkan Hao Lian lewat kemenangan lima set dengan skor 11-6, 12-10, 6-11, 10-12, 17-15 dalam waktu 48 menit.
Atas kemenangan tersebut, David Jacobs melaju ke babak semifinal berhadapan dengan pemain tangguh Mateo Boheas dari Prancis. Sayang, dibabak semifinal David gagal meembendung pemain Prancis tersebut dan harus menerima kekalahan setelah bertarung dalam lima set dengan skor 9-11, 8-11, 11-3, 11-5, 8-11 dalam waktu 39 menit. David harus puas meraih medali perunggu.
Berikutnya dalam babak 16 besar sektor beregu putra class 9-10, Indonesia yang diperkuat oleh David Jacobs dan Komet Akbar, berhadapan dengan China. Indonesia harus mengakui keunggulan tim tangguh China 0-2. Indonesia gagal ke babak perempat final dan harus puas berada di posisi kesembilan.
2. Perjuangan Komet Akbar