Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pilihan Ruang Belajar

30 Agustus 2021   11:11 Diperbarui: 30 Agustus 2021   11:38 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau kita bicara tentang ruang belajar dimasa sebelum pandemi covid -19, pola pikir kita tentang ruang belajar akan tertuju pada ruang kelas. Kalau kita bicara ruang kelas, pola pikir kita tentang ruang kelas akan tertuju pada proses belajar mengajar antara guru dan murid yang dibatasi oleh ruang dan waktu.

Di masa pandemi covid -19 ini, pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kemudian untuk jawa bali berubah menjadi PPKM beserta variasinya (level satu sampai level lima) sehingga membuat guru melaksanakan work from home (WFH) dalam mengajar. Situasi ini membuat Pendidikan Indonesia menjadi berubah, semua unsur yang terkait (pemerintah, sekolah, orang tua) juga harus berubah. Proses belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di dalam ruang kelas sekolah, harus dirubah menjadi pendidikan jarak jauh (pjj) di rumah masing-masing.

Kondisi seperti ini menjadi tantangan bagi guru, untuk itu guru pun perlu melakukan penyesuaian dalam menerapkan metode mengajar, berkomunikasi, maupun dalam cara penilaian. Teknologi yang digunakan sebagai media dalam proses belajar mengajar antara lain zoom meeting, google classroom, youtube dan whatsApp untuk memastikan pembelajaran tersampaikan dengan baik.

Sudah setahun lebih, pendidikan di Indonesia menerapkan work from home (WFH) bagi guru dalam mengajar dengan ruang belajar pembelajaran jarak jauh (PJJ). Situasi ini membuat aktivitas lebih banyak dilakkuan dirumah. Guru dan peserta didik banyak menghabiskan waktunya di depan komputer.

Situasi seperti ini sudah mulai terbiasa, baik bagi guru maupun bagi peserta didik. Pada situasi dan kondisi seperti ini, kalau kita bicara tentang ruang belajar, pola pikir kita tentang ruang belajar akan tertuju pada PJJ. Kalau kita bicara PJJ, pola pikir kita tentang PJJ akan tertuju pada proses belajar mengajar antara guru dan murid yang tidak dibatasi oleh ruang.

Masa pandemi covid -19 belum berakhir, bahkan sampai saat ini masih belum terkendali. Pemberlakuan PPKM sendiri akan berakhir hari ini (Senin, 30/8/2021) dan belum ada kejelasan apakah akan diperpanjang lagi atau tidak. Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta sudah mengeluarkan surat Keputusan No.833 tahun 2021 tentang satuan pendidikan yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas yang ditetapkan pada tanggal 27 Agustus 2021.

Entah apa yang mendasari penetapan ini, yang jelas saya melihat data pada situs worldometers, grafik kasus covid 19 masih naik turun, belum melandai. Bahkan kasus baru di Indonesia berdasarkan data yang di updated kemarin (Minggu, 29/8/2021) masih mencapai 7.427 kasus. Apakah dalam kondisi seperti ini pemerintah pernah mengadakan survei tentang pilihan ruang belajar terhadap peserta didik atau orang tua peserta didik?

Penulis sendiri pada akhir tahun ajaran 2020/2021 pernah melakukan penelitian sederhana tentang pilihan peserta didik tentang ruang belajar untuk memasuki tahun ajaran 2021/2022. Ada tiga alternatif pilihan yang diajukan kepada 45 responden peserta didik SMP. Pilihan pertama, ruang belajar tatap muka (ruang kelas). Pilihan kedua, ruang belajar online (PJJ). Pilihan ketiga, ruang belajar campuran (ruang kelas+PJJ)

Hasilnya, dari tiga alternatif pilihan ruang belajar tersebut, di peringkat tertinggi adalah ruang belajar campuran (ruang kelas+PJJ) sebesar 51,1%. Di peringkat kedua adalah ruang belajar online (PJJ) sebesar 33,3%. Dan di peringkat terendah adalah ruang belajar tatap muka (ruang kelas) sebesar 15,6%

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun