Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Ganda Putra Gagal Total di Olimpiade Tokyo, Kegagalan pada Waktu dan Tempat yang Tidak Tepat

1 Agustus 2021   15:02 Diperbarui: 1 Agustus 2021   15:08 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                  

Hari kedelapan cabang olahraga bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (31/7/2021), telah dilalui Indonesia dengan hasil manis dan pahit. Bagaimana bisa manis? Ya, karena dua wakil Indonesia berhasil mempertahankan peluang untuk meraih medali. Sebaliknya bagaimana bisa pahit? Ya, karena wakil Indonesia di ganda putra yang awalnya diharapkan untuk meraih medali emas gagal total, bahkan untuk harapan terakhir meraih medali perunggu pun, mengalami kegagalan.

Wakil Indonesia di nomor ganda putra yang begitu perkasa mencatat kemenangan demi kemenangan dalam berbagai turnamen bulutangkis dalam beberapa tahun ini, harus terhenti di olimpiade Tokyo 2020 tanpa medali. 

Pasangan peringkat satu dan peringkat dua dunia didominasi oleh dua pasangan ganda putra terbaik Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamulyo dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang di olimpiade Tokyo ini diunggulkan di posisi pertama dan kekedua. Diluar dugaan ditaklukkan lawan-lawannya sebelum mencapai babak akhir.

Pasangan Marcus/Kevin mengalami kekalahan dari pasangan peringkat sembilan dunia yang tidak diunggulkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dari Malaysia di perempat final. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Marcus/Kevin unggul telak dengan tujuh kali menang tanpa sekalipun mengalami kekalahan.

Akan tetapi justru di arena olahraga multi event paling bergengsi di dunia tersebut Marcus/Kevin mengalami kekalahannya yang pertama dari pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang kemudian meraih medali perunggu. Sungguh ini merupakan kekalahan pada waktu dan tempat yang tidak tepat.

Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalami kekalahan dari pasangan Chinese Taipei peringkat tiga dunia yang tidak diunggulkan Lee Yang/Wang Chi-Lin di semifinal. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Ahsan/Hendra unggul dengan enam kali menang berbanding empat kali kalah. Ahsan/Hendra kalah dua set langsung dengan skor 11-21, 10-21 dari pasangan Lee Yang/Wang Chi-Lin yang kemudian meraih medali emas.

Dalam upaya terakhir perebutan medali, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan kembali berhadapan dengan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik untuk perebutan medali perunggu. Sebelum pertandingan tersebut, secara head to head pasangan Ahsan/Hendra unggul telak dengan enam kali menang berbanding hanya satu kali kalah. Bahkan lima hari sebelumnya di penyisihan group, Ahsan/Hendra menang dua set langsung atas pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Akan tetapi justru pada moment yang sangat penting tersebut Ahsan/Hendra mengalami kekalahan dari pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik. Sungguh ini merupakan kekalahan pada waktu dan tempat yang tidak tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun