Mohon tunggu...
Dr. Raiders Salomon Marpaung.
Dr. Raiders Salomon Marpaung. Mohon Tunggu... Lainnya - Guru Olahraga Purna Tugas

Nama :Dr. Raiders Salomon Marpaung, MM. Alamat :Jl. Toram I No. 5, Jakarta 11820 Tempat, tanggal lahir :Bandung, 18 April 1962 Status : Menikah Pekerjaan: Purna Tugas Guru PJOK di SMPK 6 PENABUR Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pencegahan Pergaulan Bebas

5 Juni 2021   17:38 Diperbarui: 5 Juni 2021   17:44 25786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pencegahan Pergaulan Bebas Dok: ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id)

Situasi pandemi covid -19 ini membuat Pendidikan Indonesia menjadi berubah, semua unsur yang terkait (pemerintah, sekolah, orang tua) juga harus berubah. Proses belajar mengajar yang biasanya dilaksanakan di dalam ruang kelas sekolah, harus dirubah menjadi pendidikan jarak jauh (pjj) di rumah masing-masing. Kondisi seperti ini menjadi tantangan bagi guru, termasuk guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan.

Untuk itu guru pun perlu melakukan penyesuaian dalam menerapkan metode mengajar, berkomunikasi, maupun dalam cara penilaian. Begitu pula dalam penyampaian materi ajar, guru perlu memilih materi essensial yang akan diajarkan. Untuk mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), salah satu materi ajar essensial yang perlu disampaikan kepada peserta didik kelas 8 adalah tentang pencegahan pergaulan bebas.

 

A. Pengertian

Pengertian pencegahan adalah sebuah langkah-langkah untuk mencegah sesuatu. Sedangkan pengertian pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan. Maka dapat disimpulkan jika pencegahan pergaulan bebas adalah langkah-langkah yang dilakukan mencegah terjadinya perilaku menyimpang yang melanggar norma agama maupun norma kesusilaan.

B. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas

1. Melakukan pemborosan uang untuk membeli barang yang kurang penting.

2. Menghalalkan segala cara dalam upaya mendapatkan harta dan uang.

3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.

4. Memiliki rasa ingin tahu yang berlebih pada hal yang bersifat negatif.

5. Memiliki rasa ingin mencoba dan merasakan.

6. Mengalami tekanan mental dan emosi.

7. Menggunakan obat-obatan terlarang, seperti narkoba untuk memenuhi keinginannya.

8. Kecanduan menonton konten pornografi, bahkan melakukan seks bebas.

C. Faktor Penyebab Pergaulan Bebas

1. Faktor keluarga yang kurang harmonis 

Secara umum remaja masih labil serta memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, oleh karenanya remaja bisa terjerumus pada pergaulan bebas apabila kurangnya perhatian serta kasih sayang dari orang tua.  

2. Faktor agama dan iman. 

Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup. Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan bebas, biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak.

3. Faktor Perubahan Zaman.

Di era globalisasi ditandai dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang. Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

4. Keadaan Ekonomi. 

Keadaan ini juga dapat mempengaruhi perilaku remaja, karena remaja tidak mendapatkan akses informasi tentang bahaya pergaulan bebas seperti minum minuman keras, penyalahgunaan obat, penggunaan narkoba, seks bebas dan sebagainya.

 D. Dampak Pergaulan Bebas

Terjadinya pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri sendiri, orang tua, masyarakat dan juga Negara. Dampak yang ditimbulkan dari pergaulan bebas antara lain sbb.

1. Adanya seks bebas.

2. Ketergantungan obat/narkoba.

3. Kriminalitas meningkat.

4. Kesehatan menurun.

5. Hubungan keluarga yang renggang.

6. Menurunnya prestasi

7. Berdosa.

E. Solusi Pencegahan Pergaulan Bebas

1. Memperbaiki Cara Pandang 

Selalu berpikiran positif dan optimis dengan mendidik remaja dari kecil agar tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya.

2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup

Mengontrol pola hidup dengan mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat.

3. Jujur pada Diri Sendiri

Harus memikirkan secara sehat yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu mengerti baik buruknya suatu hal.

4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi 

Menjalin komunikasi yang baik dengan orang lain sehingga terhindar dari pergaulan yang merugikan.

5. Perlunya Remaja Berpikir untuk Masa Depan

Selalu berpikiran ke masa depan agar tidak mudah goyah dan terlena akan kesenangan sesaat yang dapat menjerumuskan.

6. Menanamkan Nilai Ketimuran

Nilai ketimuran ini selalu berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.

7. Mengurangi Menonton Televisi

Disarankan untuk mengurangi menonton acara televisi yang tidak jelas dan cenderung merusak akal sehat dan pikiran seperti mengandung unsur kekerasan maupun pornografi.

8. Banyak Beraktivitas secara Positif

Hal-hal positif perlu terus dikembangkan agar dapat mengalihkan dari hal-hal yang tidak bermanfaat atau cenderung merugikan.

9. Sosialisasi Bahaya Pergaulan Bebas

Informasi-informasi kepada masyarakat sekitar tentang bahaya pergaulan bebas yang dapat merusak generasi bangsa perlu terus disebarkan.

10. Menegakkan Aturan Hukum 

Langkah ini sebagai benteng terakhir untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulan bebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.

F. Penutup

Sebagai generasi penerus bangsa, hendaklah peserta didik menjauhi dan menghindari pergaulan bebas dikalangan remaja atau peserta didik. Patuhi norma-norma agama dan adat istiadat yang baik di lingkungan sekolah, rumah dan masyarakat, selanjutnya isilah kehidupan sehari-hari dengan kegiatan yang bermanfaat.

Referensi:

Roji dan Eva Yulianti. 2017. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Kemdikbud.

Sukadiyanto. 2019. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan untuk SMP Kelas VIII. Bogor: Quadra.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun