Mohon tunggu...
RAI Adiatmadja
RAI Adiatmadja Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Saya ibu rumah tangga yang gemar menulis. Memiliki fokus lebih dalam terhadap parenting dan kondisi generasi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meredakan Gemuruh

27 Agustus 2023   15:58 Diperbarui: 27 Agustus 2023   16:04 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meredakan Gemuruh

Maleeka ...
Namamu kucipta sebagai puisi
Berkali-kali engkau mencabut belati
Memahami bahwa hidup sedingin ini
Mempelajari duka demi duka untuk kuat berdiri

Tangismu panjang merangkul segala ketakutan
Doamu lirih meredakan gemuruh yang menyakitkan

Sesekali tatap mata itu tajam, geram
Namun, katamu hidup tak boleh mendendam ...
Berkali-kali kita terseret memeluk suram
Katamu lagi dan lagi, "Selama engkau ada di sisiku biarlah legam kita pahat menjadi pualam. Bukankah dia selalu indah dalam diam?"

Maleeka ...
Sungguh tak mengapa, segala sakit itu ibarat rekristalisasi yang selalu membutuhkan suhu lebih kuat lagi

Panas yang menyengat telah mendidik kuat  dalam keterjatuhan yang paling memilukan

Sungguh, benar katamu ...
Dendam itu suram
Mari kita sepakati untuk tak menyumpahi
Ternyata Tuhan membuat kita kuat
Dengan cara-Nya yang terasa menyakitkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun