Setiaku seperti butiran arang
Jelaga itu kentara dan aku sempat meradang
Pilu kubawa berlari dengan tangis tragis
Pekan lalu yang kusimpan sebagai catatan kelabu
Percayaku mati
Seketika berhenti
Meski ragaku ada
Jiwa ini seperti ruang hampa
Kuketuk pintu-Nya
Hingga kaki ini bertahan
Bukan menunggu pelukan
Namun, merelakan kepahitan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!