Mohon tunggu...
Rai Putri Diantari
Rai Putri Diantari Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Saya menyukai konten-konten pendidikan, sains, dan spiritual

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Konsep Titrasi Asam Basa

28 Juni 2024   16:20 Diperbarui: 28 Juni 2024   16:38 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Titrasi adalah suatu metode penentuan kadar (konsentrasi) suatu larutan dengan larutan lain yang telah diketahui konsentrasinya. Larutan yang akan ditentukan kadarnya dikenal dengan istilah analit. Analit ini biasanya diletakkan dalam sebuah labu Erlenmeyer. Sementara larutan yang telah diketahui konsentrasinya disebut dengan istilah titran yang biasa diletakkan dalam sebuah buret.

Titrasi asam basa melibatkan reaksi antara senyawa asam dan senyawa basa. Reaksi ini menyebabkan terjadinya perubahan pH pada larutan yang dititrasi. Titrasi asam basa melibatkan asam ataupun basa sebagai analit maupun titran. Kadar larutan asam akan ditentukan menggunakan larutan basa. Begitupula sebaliknya, kadar larutan basa akan ditentukan menggunakan larutan asam.

Titran yang terdapat dalam buret akan ditambahkan tetes demi tetes hingga mencapai keadaan ekivalen (titran dan analit habis bereaksi) yang umumnya ditandai dengan berubahnya warna indikator. Keadaan saat titran dan analit habis bereaksi dikenal sebagai titik ekivalen, yaitu titik saat konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa. Dengan kata lain jumlah basa yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan [H+] = [OH-]. Keadaan saat titrasi dihentikan saat melihat perubahan warna indikator disebut dengan titik akhir titrasi. Titik akhir titrasi dianggap mendekati titik ekivalen, tetapi dapat juga melewatinya. Oleh karena itu, titik akhir titrasi juga disebut sebagai titik ekivalen. Saat telah mencapai titik ekivalen, proses titrasi akan dihentikan, volume titran yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut akan dicatat untuk kemudian digunakan dalam perhitungan konstentrasi analit.

Jenis-Jenis Titrasi Asam Basa
a.Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
Pada titrasi jenis ini, kedua larutan akan terionisasi dengan sempurna. Asam dan basa kuat akan terurai sempurna dalam larutan berair, oleh karena itu, pH pada berbagai titik selama titrasi dapat dihitung langsung dari jumlah stoikiometri asam dan basa yang dibiarkan bereaksi. Contoh titrasi asam kuat dengan basa kuat: NaOH + HCl = NaCl + H2O.


b.Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat
Pada jenis titrasi ini, asam lemah tidak dapat terionisasi sempurna dikarenakan tergolong dalam larutan elektrolit lemah. Hal ini menyebabkan garam yang dihasilkan dalam reaksi ini memiliki sifat basa. Oleh karena itu, titik ekivalen dari titrasi ini terjadi ketika pH campuran lebih dari 7. Contoh titrasi asam lemah dengan basa kuat adalah: CH3COOH + NaOH = NaCH3COO + H2O


c.Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat
Pada titrasi jenis ini, basa lemah tidak dapat terionisasi sempurna. Dikarenakan larutan basa tidak terionisasi sempurna maka garam yang dihasilkan dari reaksi ini akan memiliki sifat asam. Titrasi basa lemah dengan asam kuat memiliki titik ekivalen ketika pH campuran kurang dari 7. Contoh dari jenis titrasi ini adalah: HCl + NH3 = NH4Cl

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun