Pengaruh Budaya K-Pop Bagi Remaja di Indonesia
Di zaman yang serba canggih ini, hampir seluruh khalayak menggunakan sosial media. Mulai dari anak kecil, remaja hingga orang dewasa sekalipun. Mirisnya, semua seolah bergantung terhadapnya. Remaja sibuk berselancar di sosial media dan menjadi ketergantungan. Â Media sosial memberikan kemudahan bagi para penggunanya untuk bisa mengakses segala informasi yang berada di berbagai negara dalam bentuk apapun. Kita harus pandai dalam menyaring informasi yang masuk di media sosial. Jangan sampai terbawa arus budaya luar yang bersifat negative. Salah satu budaya popular yang sedang ramai digandrungi para remaja Indonesia adalah budaya Korean Pop atau lebih dikenal dengan k-pop. Konsumsi budaya k-pop di Indonesia memiki angka yang cukup tinggi. Mereka yang kebanyakan para remaja sibuk mencari tahu apapun yang berhubungan dengan idol k-pop nya. Â Mulai dari drama, konser, music/lagu, bahkan sampai ke kehidupan pribadi para idolnya. Secara tidak sadar, itu bisa mengganggu privasi para idol k-pop seperti sasaeng. Idol-idol k-pop ini menjadi patokan para remaja dalam beberapa aspek kehidupan, antara lain berat badan, warna kulit, yang semuanya merujuk pada standar kecantikan. Yang mana hal ini sudah terlalu ekstrem apabila terlalu berlebihan dalam menyikapi.
Tidak hanya para remaja, anak-anak pun ada yang sudah mengenal dunia k-pop. Budaya Korea berkembang dan meluas dengan sangat apik di Indonesia. Para remaja yang menyukai dunia per k-pop-an sangat antusias mengikuti perkembangan dunia entertainment Korea. Mereka sampai mempelajari Bahasa Korea dan mengikuti gaya perpakaian ala orang Korea. Banyak kata Korea yang digunakan oleh para remaja dalam kehidupan sehari-hari, seperti jinjja (serius), anannyeonghaseyo (hai), pemakaian kata daebak untuk menunjukkan sesuatu yang wah, bahkan mengucapkan terimakasih pun seringnya menggunakan Bahasa Korea yaitu kamsahamnida. Â Â Beberapa artis Korea yang terkanal di kalangan para remaja Indonesia yaitu Lee Min Ho, Kim Soo Hyun, Ji Chang Wook, Siwon, Jungkook, dan masih banyak yang lainnya. Grup band seperti BTS, Super Junior, Seventeen, NCT, SNSD, Blackpink memiliki daya tarik tersendiri bagi para remaja. Mereka yang terobsesi dengan dunia k-pop rela mengeluarkan banyak uang demi bisa bertemu dengan idolnya, seperti menonton konser dan tidak sedikit pula yang datang langsung ke Korea. Bagi para remaja yang menyukai budaya k-pop membeli barang atau pernak-pernik Korea menjadi kebahagiaan tersendiri.
Selain grup band, drama Korea juga menjadi hal yang sangat disukai oleh remaja di Indonesia. Para remaja yang sebagian besar kaum perempuan ini suka menonton serial drama Korea apalagi jika ada pemain yang memiliki wajah yang tampan. Bahkan mereka lebih minat untuk melihat drama Korea daripada menonton tayangan sinetron atau film-film Indonesia. Mereka lebih enjoy menonton drama Korea karena alur cerita yang menyenangkan dan juga bisa cuci mata melihat para pemainnya. Tingginya angka penonton drama Korea dan video k-pop menjadikan industri hiburan di Korea Selatan semakin meningkat. Hal ini membuat budaya Korea di Indonesia juga turut menyebar luas.Â
Dampak Yang Ditimbulkan Dari Kecanduan Budaya K-Pop
Pengaruh media sosial bagi perkembangan masyarakat sangat besar, khususnya bagi kaum pemuda Indonesia. Para remaja memiliki kecenderungan terhadap perkembangan teknologi dan media komunikasi dan dapat mempengaruhi cara pandang dan pemikiran mereka pada budaya luar yang masuk ke Indonesia. Tren k-pop yang masuk ke Indonesia memiliki dampak yang signifikan bagi perkembangan sosial para remaja. Popularitas drama Korea juga membawa para remaja menjadi fanatic terhadap hal-hal yang berbau Korea. Dahsyatnya kepopuleran dunia k-pop dan drama Korea memberikan dampak negatif bagi para remaja. Ketika sudah menonton drama Korea, mereka akan lupa waktu karena banyaknya episode yang ada di dalam drama Korea. Para remaja rela untuk begadang demi menuntaskan berpuluh-puluh episode drama Korea favoritnya. Akibatnya bisa berpengaruh pada kesehatan mereka karena kurangnya kualitas tidur yang baik. Tidak hanya itu, jika terlalu sering menonton drama Korea, kaum perempuan cenderung memiliki tipe yang seperti idol k-pop dan sering halu menjadi pasangan idol-nya. Walaupun ini hanya sebatas candaan, namun hal ini bisa mengganggu mental dan psikis mereka apabila terlalu berlebihan dalam menyikapinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H