Supaya pengeluaran untuk makan tidak terlalu besar, tetapi nggak repot-repot amat (apalagi kalau di kos tidak ada kulkas dan dapur yang layak) kita bisa masak nasi sendiri, lalu beli lauk dan sayur di warung seperti warteg.
Tidak harus setiap hari, karena pasti ada bosannya. Namun, dari sekian banyak waktu makan, kalau sebagiannya kita pakai cara ini perbedaan pengeluaran untuk makan tiap bulannya pasti lumayan.
Mau Coba dan Nggak Malas
Cuci baju sendiri, naik transportasi umum, masak nasi sendiri, dan cari kosan yang mendukung tentu tidak gampang. Perlu effort yang besar.
Tentu kita tidak perlu repot-repot melakukannya kalau gaji bulanan kita besar, masih ada sponsor alias kiriman uang seperti dari orang tua, atau kita punya kesibukan lain yang apabila dihitung-hitung lebih worth.
Misalnya, daripada waktu sejam digunakan untuk mencuci baju, mending bajunya di-laundry, dan waktunya bisa kita gunakan untuk bekerja sampingan yang menghasilkan uang jauh lebih besar dari ongkos laundry-an kita.
Namun, kalau tiap bulannya kita masih terseok-seok dan hidup paycheck to paycheck, maka menurut saya tidak ada alasan untuk tidak “effort” melakukan itu semua.
Dengan “effort” itu, pengeluaran bisa ditekan, sehingga ada sebagian gaji yang bisa dialokasikan untuk ditabung demi menggapai berbagai tujuan.
Tentu ini tidak mudah, tetapi namanya juga masih merintis. Nanti akan ada waktunya kehidupan jadi lebih baik apabila kita tidak menyerah mengusahakannya.
Kalau kamu juga punya siasat lain untuk berhemat biar gaji nggak sekadar numpang lewat, boleh bagi-bagi di kolom komentar, ya!
Terima kasih sudah membaca sampai habis.