Mohon tunggu...
rahwana perkasa
rahwana perkasa Mohon Tunggu... -

just beginner

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Bulan untuk Jatuh Ke Dalam Pelukan

8 Agustus 2014   09:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:05 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menanti bulan untuk jatuh dalam pelukan

Indahnya sinar bulan membuatku terpana

Tak kusangka,benda yang bulat diatas langit itu begitu mempesona

Begitu mempesonanya hingga aku tak bosan untuk terus memandanginya

Entah apa yang membuatku kagum akannya

Padahal bentuknya hanya bulat dan bercahaya ketika malam

Mungkin hal ini sama seperti ketika aku mulai menyukaimu kasih

Aku tak tahu kenapa aku menyukaimu

Aku tak paham bagaimana rasa ini mulai tumbuh dan ada dalam hati

Yang aku tahu ketika aku melihatmu aku merasakan hal yang sama seperti saat melihat bulan

Tak pernah bosan aku untuk memandangmu

Tak pernah bosan pula aku mengagumimu

Tapi mungkin pula sama seperti ketika aku memandang bulan

Aku hanya bisa memandanginya (bulan) dengan kagum dan takjub

Tapi tak pernah bisa untuk menggapainya

Sama seperti seorang pengkhayal yang tak bosan menanti

Ya,menanti bulan untuk jatuh kedalam pelukannya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun