Surabaya, sebagai salah satu kota besar di Indonesia, telah lama menjadi tempat bertemunya berbagai tradisi dan aliran dalam agama Buddha. Kota ini menjadi saksi hidup bagi kekayaan spiritual yang mencerminkan keanekaragaman ajaran Buddha, mulai dari Theravda, Mahyna, hingga Vajrayna. Dalam perbedaan yang ada, tumbuh semangat persatuan yang terus berkembang di antara para praktisi dan komunitas Buddha di kota ini.
Pentingnya Persatuan dalam Keberagaman
Ajaran Buddha menekankan nilai-nilai cinta kasih (metta), welas asih (karuna), dan kebijaksanaan (panna). Prinsip-prinsip ini menjadi landasan penting untuk menciptakan harmoni di tengah perbedaan aliran dan tradisi. Surabaya, dengan keberagaman penduduknya, membutuhkan kolaborasi antar komunitas Buddha untuk memperkuat kontribusi agama Buddha dalam membangun masyarakat yang damai, inklusif, dan harmonis.
Inisiatif untuk Memperkuat Persatuan
Beberapa upaya telah dilakukan untuk memupuk persatuan antar aliran agama Buddha di Surabaya, di antaranya:
Forum Persatuan Umat Buddha
Forum ini menjadi wadah dialog antar komunitas Buddha. Melalui FPUB, para pemimpin dari berbagai tradisi dapat bertemu, berdiskusi, dan merencanakan kegiatan bersama, seperti perayaan Waisak, retret meditasi, dan kegiatan sosial.
Kegiatan Sosial Lintas Aliran
Komunitas Buddha di Surabaya secara rutin mengadakan kegiatan sosial, seperti pembagian sembako, donor darah, dan bantuan kemanusiaan untuk masyarakat yang membutuhkan. Kegiatan ini menjadi simbol nyata dari praktik dharma yang melampaui sekat-sekat tradisi.
Pusat Pendidikan Buddhis Terpadu
Beberapa institusi pendidikan Buddhis di Surabaya, seperti Dhammasekha, vihara, dan sekolah minggu Buddhis, menjadi tempat belajar yang inklusif. Para siswa diajarkan untuk menghargai keberagaman ajaran Buddha dan menemukan esensi ajaran yang universal.