Mohon tunggu...
Rahotni Damanik
Rahotni Damanik Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana , Fakultas Pertanian dan Bisnis , Progdi Agroteknologi

saya seorang mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengolahan Nira Kelapa Menjadi Gula Semut dan Inovasi Olahan Produk Keripik Pisang Rasa Coklat

27 April 2022   21:24 Diperbarui: 27 April 2022   21:57 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 3. Proses Pengolahan Nira Menjadi Gula Semut (Dok. Pribadi)

Mahasiswa peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata), Fakultas Pertanian Dan Bisnis ,Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) telah melaksanakan program inovasi produk Keripik Pisang Rasa  Coklat dan Pengolahan Nira kelapa menjadi Gula Semut yang berada di Dusun Gejugan dan Dusun Krajan 1, Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.  

Para mahasiswa tersebut merupakan Program Studi S1 Agroteknologi dan S2 Agribisnis, diantaranya: Leonardo Andriano Wibosono, Rahotni Imanta Damanik, Daniel Jonathan Sinaga, Prisca Chrisma Febyani, Diana Dwi Salvira Candra Dewi, yang dibimbing oleh Bapak Dr. Yoga Aji Handoko,S.Si., M.Si.

Desa Cukilan merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Mayoritas penduduk di Desa Cukilan sendiri bekerja dibidang pertanian, perkebunan, dan industri kecil rumah tangga. Desa Cukilan memiliki industri skala mikro antara lain: (1) pengolahan pisang menjadi keripik (2) pengolahan kedelai menjadi tahu (3) pengolahan bambu menjadi bakul dan besek pindang (4) pengolahan air kelapa menjadi gula kelapa. 

Dari beberapa industri yang ada di Desa Cukilan tersebut, mahasiswa KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW mengembangkan pengolahan criping pisang dan nira menjadi gula kelapa yang berada di Dusun Gejugan dan Dusun Krajan 1. Tujuan dari diadakannya kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan dapat memberikan informasi pada masyarakat di Desa Cukilan dalam menghasilkan inovasi produk serta memberikan nilai tambah produk industri yang berpotensi meningkatkan perekonomian.

Industri kecil pengolahan nira menjadi gula kelapa banyak ditemui di Desa Cukilan. Pada industri ini mahasiswa KKN sendiri berinovasi mengolah yang awalnya gula kelapa menjadi gula semut. 

Mengapa mahasiswa berinovasi untuk membuat gula semut, dikarenakan harga nilai jualnya cukup tinggi walaupun untuk pemasarannya sendiri memang cukup sulit. Dalam pengolahan gula semut, bahan yang digunakan hanyalah gula kelapa saja tanpa adanya campuran dari bahan lain. 

Gula semut yang dihasilkan memiliki 2 kemasan. Kemasan yang digunakan untuk kedua produk tersebut menggunakan plastik poly propylene type Standing Pouch Plastic, dimana kemasan tersebut cukup aman untuk menyimpan produk seperti criping dan gula semut tersebut. 

Kemasan dengan bahan transparan membuat para pelanggan dapat dengan mudah melihat produk yang akan dibelinya, ditambah terdapat perekat untuk menutup kemasan tersebut yang bertujuan agar produk tetap aman di dalam kemasannya.

Model kemasan tersebut membuat gula semut tahan lama tidak lembek sedangkan untuk gula semut aman tidak meleleh dalam kemasan dan aman dari semut. Selain menginovasi produk dan kemasan,tidak lupa para mahasiswa juga mengubah stiker yang terdapat dikemasan. 

Stiker dibuat semenarik mungkin agar pelanggan tertarik untuk membeli, disertai dengan tulisan yang jelas agar pelanggan dapat dengan mudah mengetahui jenis produk, rasa, merk produk dan tanggal produksi produk tersebut. Harga produk dipatok sebesar Rp 25.000,- untuk ukuran kecil dan Rp 40.000,- untuk ukuran besar.

Industri kecil selanjutnya yaitu olahan criping pisang berada di Desa Gejugan yang sudah berdiri sejak tahun 2005. Criping pisang di Desa Cukilan pada umumnya memiliki 2 varian rasa yaitu manis dan asin. Wilayah pemasaran criping pisang masih sekala kecil hanya di daerah sekitar Suruh dan Salatiga. 

Mencermati peluang pengembangan produk criping tersebut, mahasiswa KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW memiliki inovasi untuk melakukan pendampingan kepada pelaku usaha dalam mengolah criping pisang dengan varian rasa coklat. Alasan dari dipilihnya rasa coklat, karena rasa coklat banyak disukai semua kalangan khususnya sebagian besar kalangan anak muda. 

Selain rasa coklat, bahan tambahan yang digunakan untuk membuat criping pisang ini adalah gula halus yang dapat memberi tambahan rasa manis. 

Mahasiswa KKN juga membuat inovasi kemasan produk criping pisang coklat yang lebih menarik dari kemasan sebelumnya. Kemasan baru diharapkan dapat memikat pelanggan untuk membelinya serta  dapat meningkatkan harga jual dari criping pisang tersebut. 

Produk criping pisang rasa coklat ini dijual dengan varian 2 kemasan yaitu kemasan kecil dan besar. Harga kemasan kecil sebesar Rp 13.000,- sedangkan kemasan yang besar sebesar Rp 17.000,-

Gambar 2. Kemasan Keripik Pisang Rasa Coklat (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 2. Kemasan Keripik Pisang Rasa Coklat (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Gambar 3. Proses Pengolahan Nira Menjadi Gula Semut (Dok. Pribadi)
Gambar 3. Proses Pengolahan Nira Menjadi Gula Semut (Dok. Pribadi)
Gambar 4. Kemasan Gula Semut (Dok. Pribadi)
Gambar 4. Kemasan Gula Semut (Dok. Pribadi)
Setelah melaksanakan kedua program inovasi produk olahan criping pisang coklat dan gula semut, respon dari masyarakat Desa Cukilan sangat baik. Antusias yang cukup besar pun dapat dilihat dari masyarakat yang ingin mengembangkan program yang diberikan mahasiswa KKN Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW. 

Dari analisis yang dilakukan selama menjalankan program KKN khususnya program pembuatan criping pisang, mendapatkan hasil bahwa criping pisang rasa coklat mampu memberikan rata-rata nilai tambah yang lebih besar dibandingkan dengan pembuatan criping pisang biasa, ditambah dengan diperbaikinya kemasan yang digunakan. 

Sedangkan untuk analisis program pembuatan gula semut, mendapatkan hasil bahwa gula semut mampu memberikan rata-rata nilai tambah yang lebih besar dibandingkan dengan pembuatan gula kelapa yang dilakukan oleh pelaku usaha gula di Desa Cukilan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun