Mereview Kehebatan Galaxy Nexus

Setiap tahun lusinan smartphone diluncurkan. Ponsel-ponsel pintar ini muncul dalam bentuk dan ukuran yang beragam dengan fitur-fitur khas dari masing-masing vendor, namun hanya segelintir saja yang menonjol. Hal yang sama juga berlaku pada smartphone Android. Tahun ini Galaxy Nexus akan menetapkan standarisasi Android yang baru dalam pasar ini.

Pada a

wal tahun 2010 mungkin kita akan teringat kepada Nexus One buatan HTC yang menjadi tolak ukur handset Android masa depan dengan OS versi 2.2 (Froyo). Setahun yang lalu Nexus S dari platform populer Galaxy S memulai awal baru standarisasi OS versi 2.3 (Gingerbread). Dan sekarang dikuartal ke-tiga tahun ini Galaxy Nexus akan memulai standarisasi yang baru menggunakan OS versi 4.0 (Ice Cream Sandwich).

Berikut ini adalah review yang saya kutip dari Engadget dan beberapa tambahan dari situs gadget lain.

Hardware

Tidak diragukan lagi bahwa Galaxy Nexus memang memilki bentuk yang besar dengan resolusi layar 720x1280 4,65 inci namun lebih tipis dari pendahulunya Nesus S. Namunpun dapat menjadi masalah sebagian orang karena bentuknya yang cukup besar namun densainnya yang bijaksana seperti penggabungan antara Nexus S dengan Galaxy S II.

Dari depan tidak terlalu berbeda dengan Nesus S, namun deperkuat dengan sensor yang bersembunyi, kamera depan 1.3 megapixel dan disebelah kanan ada lubang suara. Empat tombol kapasitif yang akrab pada Nexus S diganti menjadi 3 tombol lembut di Ice Cream Sandwich ini. Ada lampu pemberiathuan tepat dibawah layar, sesuatu yang memang diinginkan banyak orang. Ponsel ini memiliki kamera berukuran 5 megapixel yang dilengkapi autofocus, dan flash led.

Semua kontrol dan port mengikuti tampilan yang sama persis dengan Nexus S. Anda akan menemukan jack headphone, konektor micro-USB, dan mikrofon utama di bagian tepi bawah headset, volume rocker di sisi kiri, tombol kunci/mati daya di sisi kanan bukan pada bagian atas.

Dibawah penutup baterai telah dilengkapi dengan baterai 1,750 mAH NFC-enable battery dan slot kartu SIM standar terletak sebelah kanan kamera.

Layar HD SUper Amoled 4.65 inci dengan kata "cantik" sepertinya belum mampu menggambarkan kaindahannya, cobalah super Amoled yang brilian.

Mengingat sebagian besar varian Galaxy S II menggunakan Qualcomm Snapdragon S3 dan NVIDIA Tegra 2, hal mengejutkan terjadi pada Galaxy Nexus yang mengindari semua itu yang didukung TI OMAP 4460, dual core 1,2 GHz Cortex A9 CPU dengan GPU PowerVR SGX 540 dan 1GB RAM.

Untuk teknologi nirkabelnya, anda akan menemukan WiFi a/b/g/n, blutooth 3.0, GPS/AGPS dan NFC. Selain itu Galaxy Nexus juga merupakan perangkat Android pertama dengan pentaband 21Mbps HSPA + Radio (2100, 1700/AWS, 1900, 900, dan 850 Mhz band).

Camera

Handset ini dilengkapi dengan kamera 5 megapixel, 2592x1936 pixel, autofokus dan flash led. Fitur yang disematkan adalah touch focus, ge tagging dan face detection. Dilengkapi dengan kamera kedua 1.3 megapixel. Video rekaman dapat menangkap 1080p (720 dengan menggunakan front-facing sensor), real time effect, dan selang waktu yang kadang-kadang agak merepotkan.

Meskipun tidak ada tombol kamera khusus dan tombol volume rocker yang tidak berfungsi ganda sebagai kontrol zoom namun ada slider pada layar. Keseimbangan warna cukup baik namun kadang-kadang mati karena sensor narrow dynamic range. Ice Cream Sandwich dilengkapi dengan fitur foto editor yang komprehensif dalam aplikasi galeri dan editor video khusus yang disebut Movie Studio.

Software

Tak diragukan lagi Galaxy Nesus merupakan keindahan dari perangkat keras. Lebih signifikan perangkat ini disematkan OS terbaru versi 4.0 Ice Cream Sandwich. Dengan demikian handset yang dilengkapi dengan perangkat terbaru menyimpan harapan para pecinta Android di seluruh dunia.

Perubahan yang akan anda temui pertama adalah pengunci layar baru dengan menggunakan font baru yang indah dari Android, Roboto, dan tampilan seni album yang indah dan kontrol audio pada pemutar musik. Ketika saya melihat video yang ada pada situs samsung dan android, fitur pengenal wajah adalah salah satu yang menarik perhatian saya.

Seperti yang telah disebutkan bahwa handset ini tidak memiliki tombol khusus untuk kamera namun diganti dengan tiga tombol lembut dibagian bawah layar. Tak seperti task menager, tidak ada cara yang tepat untuk menutup aplikasi.

Sama seperti Honeycomb, sebuah tombol menu virtual (disini diwakili oleh tiga titik vertikal ditumpuk) muncul disebelah kanan baris utama dari tombol lembut ketika menjalankan aplikasi. Sementara itu Facebook gagal menampilkan tombol menu virtual untuk beberapa alasan, yang membuat kita bertahan dengan standar pengaturan pemberiathuan yang cukup menjengkelkan.

App tray sekarang terdapat dua tab, satu untuk satu untuk aplikas dan satu untuk widget, bersama dengan tombol untuk mengakses Android market. Gone adalah kempuan untuk menambahkan aplikasi atau widget dengan cara menekan lama pada layar home. Bahkan App tray kini tidak lagi menggunkan gulung vertikal saat menggeser kekanan dan kekiri tetapi terdiri dari beberapa halaman lengkap dengan animasi bagus. Screenshot merupakan bagian yang baru dari Android dan menjadi yang pertama dari handset ini, cukup dengan menekan tombol daya dan volume bawah secara bersamaan untuk mendapatkan gambar layar.