perempuan  tua, yang duduk dibangku dosen itu melakukan eksploitasi kepada laki-laki berbadan gemuk di pojok ding-ding dekat jendela.Â
Situasi kelas tiba-tiba menjadi tegang. Seorang"Kamu bangga badan kamu gemuk?"
 "Iya Bu."Â
"Kalau kamu bangga dengan badan kamu yang gemuk itu, saya akan kasih nilai kamu D," ucap perempuan itu.Â
Wajahnya tampak serius, dan nada bicaranya penuh dengan tekanan. Laki-laki gemuk itu pun membisu.
Sekarang perempuan tua itu sedang melakukan  absensi, Tidak ada satu orang pun dikelas itu yang tidak dipermalukannya. Kecuali, mahasiswa yang punya kendaraan. Selainnya, habis dibuatnya jadi bahan cemoohan.
 Kini giliran namaku yang dipanggilnya. "Rania." serunya.
 "Hadir Bu." Kataku sambil mengangkat tangan.Â
Dia pikir mentalku akan buyar, Aku tidak takut dengan mulut pedasnya. Aku tegak, Â dengan penuh percaya diri, lalu mengeluarkan senyum kecut yang penuh dengan raut terpaksa.Â
"Kamu tak usah senyum-senyum, Wajahmu itu lebih jelek dari pantat kuali" katanya.Â
Semua orang tertawa. Â Aku menarik napas, mencoba tenang, semoga aku tak terbawa emosi.
"Kamu yang kemarin Saya kasih 10 ribu kan?"Â