"Kalau semua berpikir kayak Kakek, tidak akan ada pemilu lagi" ujar Kakeknya.Â
*
Sekarang, Asrul tengah berada di sebuah cafe. Â Ia sedang bersama dua temannya. Namanya Adly dan Faris. Seperti biasa, ketiga teman itu selalu menghabiskan waktu disana.Â
"Aku heran negok kakek, dia ngotot banget buat golput" ucapnya.
"Barangkali kakekmu, pernah mengalami trauma dengan pemilu. Hehehe" jawab Adly. Lalu disrputnya, Â mocca late yang ada di hadapannya.Â
"Gak papa, pelan-pelan dulu bilangin ke kakekmu. Â Biar ilmunya masuk" jawab Faris.Â
"Masalahnya kalau sampai besok, kakek tetap mau golput kan sayang suaranya."
"Nggak! Kan masih ada hari esok. Pokoknya terus aja kasih wejangan ke kakekmu."ucap Faris.Â
"Esok kapan? Lima tahun lagi?" Kata Adly.Â
"Ya, lusanya"
"Kan pemilu besok Faris" ucap Adly dan Asrul serentak.Â