Mohon tunggu...
Rahmita Sari Batubara
Rahmita Sari Batubara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyukai Konten Tentang Kesaharian Yang Postif dan Konten Tentang Alam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Stategi Efektif untuk Pemberdayaan Perempuan di Masyarakat

27 Oktober 2024   19:06 Diperbarui: 27 Oktober 2024   19:52 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Pemberdayaan perempuan merupakan isu global yang telah mendapat perhatian luas, terutama di negara berkembang. Dalam banyak kasus, perempuan menghadapi kesulitan dalam mengakses pendidikan formal, yang menghambat kemampuan mereka untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan ekonomi dan sosial. Pendidikan Non Formal (PNF) hadir sebagai solusi alternatif, yang tidak hanya memberikan akses pendidikan tetapi juga memberdayakan perempuan dengan keterampilan yang relevan untuk kehidupan sehari-hari. PNF memungkinkan perempuan yang tidak memiliki kesempatan untuk menempuh pendidikan formal tetap mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang bisa mereka gunakan untuk meningkatkan kesejahteraan diri dan keluarganya.

Pembahasan

Pentingnya Pemberdayaan Perempuan melalui Pendidikan

Perempuan sering kali menjadi kelompok yang terpinggirkan dalam masyarakat, terutama dalam hal akses terhadap pendidikan. Padahal, pendidikan merupakan alat yang sangat kuat untuk mengangkat posisi sosial dan ekonomi seseorang. Dalam konteks pemberdayaan perempuan, pendidikan menjadi kunci untuk membuka berbagai peluang dan mengurangi kesenjangan gender. Pendidikan formal memang penting, namun seringkali tidak terjangkau oleh sebagian besar perempuan, terutama mereka yang berada di pedesaan atau berasal dari keluarga berpenghasilan rendah. Inilah mengapa PLS sangat relevan untuk memberdayakan perempuan.

PNF menawarkan pendidikan yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan komunitas. Melalui PNF, perempuan dapat memperoleh keterampilan hidup seperti menjahit, memasak, merawat anak, serta keterampilan bisnis dan kewirausahaan. Keterampilan ini memungkinkan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi, baik secara mandiri maupun sebagai bagian dari komunitas usaha. Peningkatan keterampilan tersebut dapat mengurangi ketergantungan perempuan terhadap pihak lain, baik dalam hal ekonomi maupun dalam pengambilan keputusan.

Program PNF untuk Perempuan

Beberapa program PNF dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perempuan dalam konteks lokal. Salah satu jenis program yang sering diimplementasikan adalah pelatihan keterampilan hidup. Misalnya, di berbagai wilayah pedesaan di Indonesia, program PNF memberikan pelatihan tentang pertanian organik dan pengolahan hasil tani yang bisa dijual di pasar lokal. Program semacam ini tidak hanya membantu perempuan meningkatkan keterampilan teknis, tetapi juga memperkuat ekonomi keluarga mereka.

Selain keterampilan hidup, PNF juga mengajarkan tentang kesehatan reproduksi dan pendidikan anak. Pendidikan kesehatan sangat penting, terutama bagi perempuan yang memiliki peran utama dalam menjaga kesehatan keluarga. PNF juga mendorong perempuan untuk terlibat dalam kewirausahaan. Pelatihan kewirausahaan seperti cara memulai bisnis kecil atau mengelola keuangan rumah tangga telah membuktikan bahwa perempuan dapat menjadi penggerak ekonomi yang andal di komunitas mereka.

Beberapa contoh sukses dari program PNF ini dapat ditemukan di seluruh Indonesia, mulai dari pelatihan kerajinan tangan di Jawa Tengah hingga pelatihan pemasaran digital di Nusa Tenggara Barat. Program-program ini dirancang untuk memberdayakan perempuan agar lebih mandiri dan mampu memberikan kontribusi bagi keluarga dan masyarakat.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun