SOSIALISASI ( MASYARAKAT CERDAS) DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA LONGSOR, BANJIR DAN GEMPA BUMI DI NAGARI KOTO BARU DI KEC PADANG SAGO
Oleh :
Vira Gusni, Salsabila Relkos, Najhwa Jananti Alfi, Nurazizah, Rahmita Sari, Yuhafizuuna, Nabila Khairunnisa
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Padang
Email: viragusni@gmail.com, salsabilarelkos21@gmail.com, nurazizh79@gmail.com, rahmitasaribtr@gmail.com, nabilakhairunnisa10@gmail.com
 Abstrak
Bencana longsor merupakan salah satu peristiwa alam yang paling umum terjadi di Indonesia. Oleh karena itu, perlu adanya penambahan wawasan masyarakat tentang mitigasi bencana alam melalui kegiatan sosialisasi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk menambah wawasan pengetahuan fisika, teknik peringatan dini, dan mengenalkan faktor-faktor pendorong dan penghambat terjadinya bencana alam pada masyarakat Kecamatan Padang Sago. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang. Metode yang digunakan adalah sosialisasi bencana alam tanah longsor. Hasil pengabdian ini adalah bertambahnya wawasan pemahaman masyarakat terhadap konsep fisika terpadu terhadap kondisi topografi Kecamatan Palolo, teknik peringatan dini dalam mitigasi terhadap ancaman bencana alam tanah longsor, dan menemukan faktor pendorong berupa sifat gotong royong dalam menangani bencana alam tanah secara tradisional yang sudah tumbuh dalam masyarakat sebagai suatu kearifan lokal dan menjadi perhatian dalam sosialisasi. Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pentingnya konsep fisika yang sederhana pada masyarakat dalam menangani bencana tanah longsor, diperlukannya peringatan dini yang bersifat mitigasi dari tanda-tanda alam, dan tetap melestarikan kearifan lokal gotong royong untuk menyelesaikan masalah masyarakat desa, serta pentingnya perangkat desa memotiva
Kata Kunci: Mitigasi Bencana Alam, Tanah Longsor, Sosialisasi
A.Pendahuluan
Berdasarkan kondisi lereng dan struktur geologi kawasan Kabupaten Padang Pariaman merupakan salah satu wilayah yang mempunyai sensitivitas tinggi terhadap bencana Keberadaan patahan yang ada di Kabupaten Padang Pariaman yang membentang dari utara hingga selatan menjadi salah satu faktor pembatas dalam pengembangan kawasan budidaya.
Potensi bencana yang terdapat di Kabupaten Padang Pariaman antara lain goncangan gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas tektonik. Adapun kawasan rawan gempa bumi adalah kawasan yang pernah atau berpotensi mengalami kerusakan akibat gempa bumi. Dampak yang disebabkan oleh gempa bumi adalah patahan di permukaan, guncangan tanah, pencairan tanah (likuifaksi), retakan tanah, longsoran, gerakan tanah, dan amblesan