Mohon tunggu...
rahmi surainah
rahmi surainah Mohon Tunggu... Penulis - Alumni Pascasarjana Unlam Banjarmasin

Penulis opini

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Istri Andalan Haruskah Punya Pekerjaan?

10 Juli 2024   04:54 Diperbarui: 10 Juli 2024   10:11 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aman ketahanan ekonomi keluarga namun rawan kenakalan anak, perselingkuhan, perkelahian dan perceraian. Akhirnya keretakan rumah tangga pun terjadi karena perempuan sudah keluar dari fitrahnya.

Mungkin BUMA yang digarap para istri karyawan tersebut tidak seekstrim wanita karier yang melalaikan rumah tangga. Apalagi BUMA diapresiasi karena menjadi tolok ukur pemerintah dalam menilai perusahaan yang semakin inovatif dalam menciptakan ruang bagi pelaku UMKM. Hanya saja jika perempuan diandalkan sebagai pengganti pertambangan dan mensupport dalam memenuhi kebutuhan (UMKM berupa cinderamata) wisata di Berau ini yang perlu jadi warning!

Pandangan kehidupan kapitalisme sekuler telah keliru dalam menilai akar persoalan dan solusi peningkatan ekonomi daerah. Perempuan dan pariwisata diandalkan sebagai ganti pertambangan nantinya. Padahal kesalahan tata kelola SDAE berupa pertambangan ini yang keliru karena menyerahkannya kepada swasta atau asing. Andai tata kelola SDAE benar maka keluarga akan sejahtera tanpa mengandalkan lagi perempuan bekerja.

Islam Andalan Ketahanan Keluarga

Laki-laki diberikan kekuatan karena ia bertugas sebagai pemimpin, baik memimpin keluarganya maupun masyarakat. Maka dari sini, Allah memberikan kewajiban bekerja bagi para lelaki. Perempuan dianugerahi kelembutan dan kasih sayang dengan tugas besarnya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Sementara bagi perempuan hukum bekerja adalah boleh, asalkan tidak mengabaikan kewajiban sebagai isteri dan ibu serta melanggar hukum syara'.

Dalam Islam perempuan akan berdaya, berkarya dan mulia. Perempuan dengan sistem pemerintahan Islam akan mencetak generasi emas peradaban mulia. Tak sedikit perempuan akan jadi ilmuwan dan andil dalam pemerintahan Islam.

Perempuan dalam Islam boleh menjadi anggota partai politik dan melakukan muhasabah lil hukkam (menasehati penguasa), serta memilih pemimpin. Perempuan juga diperkenankan menjadi anggota Majelis Umat yang merupakan lembaga perwakilan umat. Namun Islam tegas melarang perempuan menjadi pemimpin dalam urusan kekuasaan dan pemerintahan.

Hanya dengan Islam perempuan mulia dan fokus mengurus rumah tangga. Peran perempuan dalam Islam akan sesuai dengan fitrahnya yakni sebagai isteri dan ibu. Andai jika perempuan bekerja dan berdaya maka itu karena keahlian dan manfaatnya bagi sesama perempuan.

Tidak salah perempuan kreatif, berdaya dan bekerja hanya saja dalam pandangan Islam bukan kapitalisme sekuler yang menumbalkan peran isteri dan ibu. Dalam Islam negara tidak akan cuci tangan dengan mengandalkan perempuan, perempuan akan dilindungi dan dimuliakan. Islam andalan kehidupan suami isteri dalam ketahanan keluarga. Oleh karena itu mari kita perjuangkan!

Wallahu'alam...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun