Mohon tunggu...
Rahmi SudesmaSPd
Rahmi SudesmaSPd Mohon Tunggu... Guru - CGP_A6_Guru TK. Ba Wiyata Mandala Kota Langsa Provinsi Aceh

nama saya Rahmi Sudesma,S.Pd saya adalah seorang calon guru penggerak angkatan 6 dari kota Langsa Provinsi Aceh ingin berbagi ilmu pengetahuan serta berbagi pengalaman tentang pembelajaran yang saya ampuh pada pendidikan CGP ini agar guru-guru di indonesia menjadi semangat dalam mengimplementasikan ilmu pengetahuannya kepada siswa dan terus memajukan pendidikan di Indonesia khususnya di Daerah Aceh agar menjadi Indonesia maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi antar Materi Modul 3.1

15 Februari 2023   22:44 Diperbarui: 15 Februari 2023   22:46 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ing Madya Mangunkarsa ( sebagai seorang pemimpin juga harus bisa memberi dorongan, semangat dan motivasi dari depan ), 

"Tut Wuri handayani ( sebagai seorang pemimpin harus bisa memberi semangat dari belakang). 

artinya pemimpin (guru) harus mampu memimpin dengan keteladanan dan mendorong serta memotivasi dari tengah serta mampu mendorong kemajuan siswa dari belakang.

Setiap Keputusan yang diambil sebagai pemimpin pembelajaran tentunya merupakan keputusan yang tepat yang selalu berpihak pada murid. Dengan menciptakan Lingkungan belajar yang menyenangkan, positif, aman dan nyaman mempengaruhi pengambilan keputusan. Arah dan tujuan pembelajaran yang direncanakan juga mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Lebih baik lagi, sebelum mengambil keputusan, perlu dilakukan pengujian terhadap keputusan tersebut. Berdasarkan 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah.

2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?

 

Dalam setiap pengambilan suatu keputusan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid, yang didasari dengan nilai nilai kebajikan universal meliputi hal-hal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran serta melalui 3 prinsip  dalam pengambilan sebuah keputusan yaitu

  • Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking)
  • Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking)

Dapat disimpulkan bahwa kita sebagai guru penggerak dalam setiap Pengambilan keputusan yang tepat memerlukan nilai atau prinsip, pendekatan dan langkah yang tepat sehingga keputusan tersebut merupakan keputusan yang paling tepat dengan resiko yang seminimal mungkin bagi semua pihak, terutama mengingat kepentingan murid. Untuk mengambil keputusan yang etis, perlu adanya kesamaan visi, budaya dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam lembaga tersebut, sehingga prinsip-prinsip dasar yang menjadi acuan menjadi lebih jelas.

3. Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.

coaching adalah sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee
(Grant, 1999).

proses coaching di lakukan dengan menggunaka alur TIRTA , sebagai seorang pendidik harus dapat mengetahui dan memahami kebutuhan belajar serta kondisi sosial dan emosional pserta didiknya. Siswa harus mampu memecahkan masalah belajar. Pentingnya pendekatan Coaching yang dilakukan pada guru karena dalam hal ini guru sebagai pelatih menggali potensi siswanya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang provokatif sehingga siswa menemukan potensi yang terpendam dalam dirinya untuk dipecahkan sendiri. Dan  membuat keputusan yang baik, keterampilan melatih sebagai pemimpin pembelajaran membantu kita mengantisipasi pertanyaan, hasil, dan pilihan berbeda dalam pengambilan keputusan. Coaching dapat membantu mengambil keputusan yang tepat yang mempengaruhi terciptanya lingkungan yang positif, mendukung, aman dan menyenangkan yang mempengaruhi proses belajar siswa.
dari sinilah kita dapat mengajarkan siswa tentang pegambilan keputusan kepemimpinan melalui 3 prinsip, 4 paradigma dan 9 langkah pegambilan keputusan.

4. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun