Nagari Dilam, begitu disebutkan namanya mungkin tak banyak orang mengetahui letaknya, tempatnya, bahkan penampakannya yang indah.Â
Salah satu Nagari yang terletak di Kecamatan Bukit Sundi Kabupaten Solok ini merupakan Nagari dengan posisi yang bisa ditempuh melalui segala arah.Â
Arah utara masuk dari Nagari Bukik Sileh Kec. Lembang Jaya, arah timur masuk dari Nagari Sirukam Kec. Payung Sekaki, arah selatan bisa masuk melalui Nagari Parambahan dan arah barat melalui Nagari Koto Laweh Kec. Lembang Jaya.
Nagari dengan rerata masyarakat yang berprofil agraris ini, memiliki lima jorong yakni; Jorong Batu Sangka sebagai jorong yang letaknya paling bawah, Jorong Batu Karak dengan jorong yang memiliki penduduk terpadat, Jorong Kapalo Koto, Jorong Balai, dan yang terakhir adalah Jorong Batu Kijang di dataran tinggi terletak paling atas dari jorong-jorong lainnya.
Pusat administratif kegiatan daerahnya terletak di Kantor Wali Nagari Dilam yang bertempat di jorong Batu Sangka. Sekitar 3642 jiwa hidup di Nagari Dilam (berdasarkan BPS Kab. Solok tahun 2018).Â
Daerah yang termasuk luas dengan jumlah penduduk yang tidak begitu banyak, menjadikan Nagari Dilam tidak begitu ramai lalu-lalang mobilisasi kendaraan manusia.Â
Pemuda-pemudi serta penggerak nagari ini kebanyakan sudah jauh merantau ke kota besar seperti kota Padang. Kegiatan di Nagari Dilam ini terbilang tidak begitu variatif, bahkan kegiatan kesenian dan adat budaya minang baru kembali dilaksanakan setelah 'hibernasi' panjang.
Selama hampir 4 minggu mahasiswa KKN Tematik Universitas Andalas melakukan kegiatan dan observasi selama di Nagari Dilam, kami bersikeras agar keberadaan kami bisa membawa suatu perubahan yang nampak jelas bagi para masyarakat Nagari Dilam.Â
Salah satu upaya kami adalah membantu masyarakat Nagari Dilam untuk bisa mengembangkan kesenian dan adat istiadat setempat dengan memberikan wadah berupa pentas seni yang pelaksanaannya berkolaborasi dengan KKN UNP.Â
Panggung yang sederhana, pelaksanaan acara yang hanya satu hari di hari Minggu, cukup membuat masyarakat Nagari Dilam berkumpul dan bergembira bersama di tempat pelaksanaan acara, tepatnya persis di depan kantor Wali Nagari Dilam.Â
Mulai dari pagi hari pukul 07.00 acara dimulai dengan senam sehat dengan peserta sekitar 40 orang, mayoritas peserta adalah anak-anak Sekolah Dasar.Â
Lalu, acaranya dilanjutkan dengan serangkaian acara lomba; balap karung, estafet sarung, lomba makan biskuit, lomba memasukkan paku ke dalam botol, lomba memasukkan sedotan ke botol, dan terakhir lomba bola dangdut.Â
Acara lomba berakhir di sore hari, dilanjutkan malam hari kegiatan pentas seni dengan pertunjukan dari kesenian masyarakat setempat dan pertunjukan persembahan dari mahasiswa KKN Tematik Unand bersama KKN UNP.
Adapun pertunjukan dari masyarakat setempat berupa kesenian silat, tari piring, dan qasidah yang ditampilkan oleh 2 kelompok. Pertunjukan bertajuk kesenian adat ini menggambarkan kebangkitan awal dari kehidupan kesenian di Nagari Dilam.Â
Tentu dengan adanya "Sumarak Dilam", semua pihak pasti berharap agar produktivitas kesenian di Nagari Dilam bisa kembali 'semarak'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H