Mohon tunggu...
rahmiyh
rahmiyh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Resume Pertemuan Ke-2 KBMN PGRI Gelombang 30

19 Oktober 2023   10:07 Diperbarui: 19 Oktober 2023   10:08 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis Sebagai Passion/Dok KBMN

Diawali pembukaan oleh moderator yang berasal dari Malang Jawa Timur ( Mbak Widya kami memanggilnya ). Mbak Wid mengingatkan kami agar mempersiapkan handphone, laptop, kuota, dan cemilan serta minuman di meja, agar selama mengikuti KBMN dapat kami ikuti dengan baik.

Namun saat KBMN berlangsung, saya, Rahmi, salah satu peserta dari puluhan peserta yang hadir di grup watsapp, ada di situasi yang sulit untuk berinteraksi dengan grup KBMN, karena sibuk mengkondisikan peserta didik pasca pelaksanaan gelar senja di lapangan Tegar Beriman Kabupaten Bogor dalam kegiatan kepramukaan rutin setiap tanggal 14 secara bergiliran dari tiap wilayah. 

Kebetulan pelaksanaan nya diundur ke tanggal 18 Oktober 2023, karena pada tanggal 14 Oktober 2923, Pemerintah Kabupaten Bogor mengadakan acara Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wassalam. Secara bijak Panitia yang sudah memprogramkan kegiatan gelar senja tersebut harus memberikan waktu kepada Panitia Maulid Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassalam, demi terlaksana nya program kegiatan keagamaan di Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor pada tahun 2023 ini.

Sebelum pulang, karena bertepatan waktu sholat Maghrib, maka kami sholat Maghrib dahulu di Mesjid sekitar. Nah ... terbayang kan betapa repotnya mengkondisikam peserta didik kala itu. Karena ribuan yang sholat berjama'ah, sehingga butuh waktu lebih dari satu jam, untuk bersiap pulang ke tempat kami masing-masing.  

Handphone yang terus digunakan untuk komunikasi dengan pembina yang entah kenapa lama sekali kembali ke mobil yang mengantarkan kami. Sampai tinggal beberapa mobil diparkiran yang tadinya ratusan, barulah pembina tersebut muncul. Sebagai Mabigus, hanya kalimat bijaklah yang harus dikedepankan. Sopir yang terlihat seperti kelelahan, membuat diri tak berani membuka watsapp di handphone. Karena duduk di sebelah sopir, dengan kondisi perjalanan terbilang padat merayap. 

Saat ingin mencoba gabung di grup watsapp KBMN, tiba-tiba mobil berhenti mendadak dan hampir menabrak mobil yang ada di depan mobil kami. Akhirnya saya putuskan untuk fokus ke perjalanan saja tanpa memegang handphone, apalagi watsapp an. 

Tiba di rumah pukul 21.22 WIB. Badan yang seharian digunakan mengunjungi tiga tempat ( pasar untuk membeli bendera semaphore/ persiapan gelar senja, melayat ke tempat kerabatyang sedang berduka di kota Bogor, dan ke lokasi kegiatan gelar senja mengikuti upacara penurunan bendera merah putih ). Refleksi dengan sedikit pijatan oleh seorang sahabat dekat rumah, lalu tertidur pulas sampai pukul setengah dua malam baru terbangun. 

Efek lupa menyimpan cas an handphone.  Akhirnya barulah bisa membuat resume setelah baterai nya full kembali.

Mbak Widya memaparkan susunan acaranya yang terdiri dari :  1) Pembukaan  2) Penyampaian Materi  3) Tanya Jawab dan 4) Penutup. Sudah barang tentu diri bukan tidak ingin menyimak apalagi bertanya. Hal ini disebabkan oleh kondisi yang sudah diri sampaikan di atas. Mohon dimaklumi kiranya TSO. Tapi diri membuka watsapp dan scroll membaca chat demi chat pada waktu KBMN berlangsung. Intinya kalaupun hadir di awal, karena situasi nya tak memungkinkan akhirnya diri tetap berupaya untuk membuat resume ini.

Bunda Kanjeng mengawali materi nya dengan sebuah pantun :

Sambut pagi jreng jreng jreng 

Ayo mandiri berikhtiar dan cari modal

Selamat berbagi dengsn ibu kanjeng 

Buktikan diri menjadi penulis handal.

Saya bertepuk tangan sendiri, benakku bangga dengan sosok bunda kanjeng. Profilnya yang mampu meneduhkan kami para peserta KBMN ini. Walaupun di dunia maya namun terasa banget kehadiran beliau. Kami akan selalu berupaya untuk membuktikan bahwa kami ingin seperti bunda kanjeng, dengan niat yang tulus dan ikhtiar tentunya.  Berharap dan selalu berharap dalam sabar, agar Allah Subhanahu Wata'ala mengabulkannya. Aamiin. 

Disambut dengan pantun puka dari mbak Widya selaku moderator, pantun nya sebagai berikut:

Beli benang tenunlah kain

Kain dijahit jadilah kebaya 

Sungguh senang bergabung di KBMN 

Makin banyak teman se-Indonesia.

Terbayang bila kegiatannya luring, tepuk sirik dari kami seperti nya ramai sekali. Terima kasih pantun nya mbak Widya, mudah-mudahan KBMN ini mampu menggiring para pendidik khususnya untuk menambah kompetensi dirinya menjadi insan pendidik yang yang lebih berkompeten lagi. Aamiin. 

Tak kenal maka tak sayang, seperti itulah suara bunda kanjeng terdengar di media voice di watsapp.  Meminta mbak Widya untuk menampilkan PPT yang berisikan biodata, dan materi Menulis Sebagai Passion.

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Rahmi mencoba meng screenshotnya bunda kanjeng untuk digunakan sebagai dokumen pribadi. Perihal PPT nya, Rahmi simpan di folder. Rahmi akan lanjut pada chat tanya jawab di watsapp.  

Motto bunda kanjeng : Bersemangat Menggapai Ridho Allah dengan Berbagi dan Silaturahmi. Seperti sebuah benteng pertahanan bunda. Apapun yang kita kejar di dunia ini pada akhirnya hanya RidhoNya yang menjadi harapan.  Kata Berbagi adalah sunnah nya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam, yang mengajarkan kita untuk selalu berbagi / memberi bukan meminta.  Terakhir kata Silaturahmi, yang juga ajaran yang ada dalam ayat-ayatNya. Memperkuat ukhuwah kita dalam pengabdian dan penghambaan padaNya. Barakallah dan sehat selalu yaa bunda  Aamiin 

Ada tiga blog nya bunda yang meminta kita untuk berkomentar dengan hadiah buku / hadir karya beliau adalah motivasi bagi kami  Insyaa Allah bunda. Ada waktu dimana kita akan membuka blog bunda dan berharap mendapat buku tersebut sebagai motivasi kami di KBMN ini.

Pada chat berikutnya ternyata, hanya ada waktu beberapa menit. Yaa...enggak dapat deeh.. tapi seneng juga melihat antusias teman-teman di grup KBMN gelombang 30 kali ini. Bahagia rasanya saat membayangkan kita ketemu dan tertawa saat antusias nya para pemburu buku nya bunda kanjeng.  

5 kendala yang menghambat kegiatan menulis/Dokpri
5 kendala yang menghambat kegiatan menulis/Dokpri

Untuk empat dari lima kendala, Alhamdulillah itu bukan hambatan bunda, tapi terkait waktu yang sering menjadi kendala terberat. Ini dikarenakan kegiatan dan rutinitas Rahmi yang mudah-mudahan dimaklumi. Kadang realitas mengharuskan kita untuk meyakini diri tentang skenario dan kehendakNya adalah yang terbaik dari yang terbaik. Contohnya: semalam saat di mobil ( di perjalananpulang dari kegiatangelar senja ), Rahmi sudah berniat nanti setelah sampai rumah harus nyala kan handphone dan buka watsapp KBMN.  Sesampainya di rumah kondisi badan terasa pegal-pegal, lalu direfleksi sahabat dan akhirnya tertidur pulas. Itulah skenarioNya.  Tengah malam bangun, sudah merupakan rutinitas mengikuti kajian-kajian salah satu grup Tahajud Berusaha Istiqomah.  Pilihan ke grup tersebut karena tujuan akhir dari menulis ini sejatinya meraih RidhoNya, seperti motto bunda kanjeng. Alhamdulillah walau terlambat tetapi resume KBMN harus menjadikan tulisan di blog Rahmi kali ini. 

Sebetulnya masih banyak yang Rahmi ingin sampaikan di resume ini. Karena hari ini harus rapat sekolah berkaitan kegiatan ANBK  siswa kelas 5, maka resume sampai di sini dulu. Adapun hal yang berkaitan materi Menulis Sebagai Passion  akan di catat tersendiri sebagai ilmu dan wawasan yang menjadi referensi tulisan dan juga referensi kehidupan sebagai ummatNya.  

Demikian, Rahmi akhiri dengan pantun :

Divisum panitia ceremony

Acaranya berupa atraksi 

Resume hanya sampai di sini

Karena harus lanjut tupoksi

Ke dapur membawa Pepaya

Ada pantun merenda hati

Undur diri dulu yaa

Salam santun buat Bunda Astuti.

Rahmi - Bogor, 19 Oktober 2023, 10.05 WIB

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun