Sepintas tergambar ketulusanÂ
Namun sesuatu menimbulkan kesan
Ucapan diri katanya temperamentalÂ
Ternyata melipat lidah dia berasal
Menyelusup masuk layak pemantau
Banyak kelebihan dipaparkan
Hidupnya penuh dengan perbandinganÂ
Diri semakin dibuat tak tahan
Susah payah bahkan terlunta - lunta
Menikam dan menghunus dari belakangÂ
Hati sakit bukan kepalangÂ
Menjijikan dan tak patut dipandang
Dunia mereka telah Engkau tunjukkanÂ
Seirama dan tak terlupakan
Kemana naluri serta kemanusiaanÂ
Seperti tak ada dosa di badan
Menyingkir  namun tetap cari umpan
Menjauhlah sampai tak kelihatanÂ
Tuhan...hidayahMu berikan
KemahabesaranMu telah mereka hinakan.
Cahaya lilin bagaikan simbol hidup
Dua sisi mereka yang meredupÂ
Bersatu lah kalian..hai..penyelundupÂ
Diri sudah tak merasa direbut.Â
Cukup tahu saja
Manusia punya dua muka
Demi perut dan kesenangan belaka
Mulut kotor tak pantas ku suka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H