Mohon tunggu...
rahmiyh
rahmiyh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Duniaku yang Terasingkan

6 Agustus 2023   01:43 Diperbarui: 6 Agustus 2023   01:55 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam, suara hatiku berkata

Sepi, tak ada satupun ikut serta 

Memaknai hidup demi dua putra

Yang kini entah dimana

Jalan, kadang menjadi tanda tanya

Kala kita memahami hal yang berbeda

Prinsip dan tujuan  sebagai penentu arah

Diri ini mengalah apa adanya 

Sulitnya rasa menyambung jiwa

Kerasnya hati mengekang bagaikan baja

Himpitan ego hingga emosi semata

Duniaku seperti tak nyata

Terasingkan oleh keadaan 

Tersisihkan tak ada kata setia

Menjelma bukan jadi pelipur lara

Tapi  menjungkirbalikkan fakta.

Keterasingan  hidup semakin terasa

Menyadarkan aura kasih yang tak ada

Ikhlas lah sudah akan skenarioNya 

Sabarkan jiwa menanti rahasiaNya 

Kutitipkan kata demi kata

Kuselipkan doa demi doa

Cukup di benakku dua sosok putra

Ku yakini masa depannya baik-baik saja 

Yang  Terasingkan di Sudut Ruang 

Tertunduk pasrah dalam pengakuan

Qona 'ah, istiqomah  diupayakan 

Husnul khotimahNya jadi harapan 

Aamiin 

Ciampea-Bogor, 6 Agustus 2023

Ibu Yang Terasingkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun