Malam, suara hatiku berkata
Sepi, tak ada satupun ikut sertaÂ
Memaknai hidup demi dua putra
Yang kini entah dimana
Jalan, kadang menjadi tanda tanya
Kala kita memahami hal yang berbeda
Prinsip dan tujuan  sebagai penentu arah
Diri ini mengalah apa adanyaÂ
Sulitnya rasa menyambung jiwa
Kerasnya hati mengekang bagaikan baja
Himpitan ego hingga emosi semata
Duniaku seperti tak nyata
Terasingkan oleh keadaanÂ
Tersisihkan tak ada kata setia
Menjelma bukan jadi pelipur lara
Tapi  menjungkirbalikkan fakta.
Keterasingan  hidup semakin terasa
Menyadarkan aura kasih yang tak ada
Ikhlas lah sudah akan skenarioNyaÂ
Sabarkan jiwa menanti rahasiaNyaÂ
Kutitipkan kata demi kata
Kuselipkan doa demi doa
Cukup di benakku dua sosok putra
Ku yakini masa depannya baik-baik sajaÂ
Yang  Terasingkan di Sudut RuangÂ
Tertunduk pasrah dalam pengakuan
Qona 'ah, istiqomah  diupayakanÂ
Husnul khotimahNya jadi harapanÂ
AamiinÂ
Ciampea-Bogor, 6 Agustus 2023
Ibu Yang Terasingkan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H