Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Secara Sadar Part 2

10 Agustus 2023   12:54 Diperbarui: 10 Agustus 2023   12:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manakah yang lebih penting?
Kesadaran anak untuk belajar atau metode belajar yang paling kreatif dan menyenangkan?

Dua hal yang saling bertentangan adalah ketika kita sudah semangat-semangat ingin mengajar, eh tahu-tahunya siswanya tidak paham apa yang kita ajarkan.

Setelah itu yang kita dapat hanya capek dan lelah. Sedangkan anak tidak membawa apa-apa dari apa yang dipelajari.

Kapan anak memiliki kesadaran untuk belajar? Tahu bahwasanya mereka perlu mempelajari ini atau itu?

Beberapa fakta lapangan bahwasanya:
1. Anak-anak akan tertarik belajar ketika mereka suka pelajaran tersebut.
2. Anak-anak akan paham pentingnya belajar jika anak menghadapi lingkungan atau kondisi yang mereka pelajari.
3. Semua anak mungkin belum begitu menyadari pentingnya mereka belajar, karena kebutuhan mereka dalam belajar adalah memenuhi waktu dan tuntutan belajar.

Pertanyaannya...
Apakah guru perlu mengkreasikan metode, pendekatan, dan model belajar di kelas?

Tentu jawabannya...
Perlu, karena dengan banyak metode, pendekatan, dan model belajar, guru akan semakin mendekati apa yang dibutuhkan oleh siswa.

Guru akan bisa menyediakan banyak wadah untuk anak agar bisa mengetahui dan menyadari bahwa apa yang mereka pelajari, ternyata akan mereka gunakan nantinya.

Namun, apakah hal itu paling utama harus dihadirkan dalam belajar?

Coba kita bayangkan..
Pada zaman dulu, kita sering mendengar bahwasanya guru pada masa dulu sangat ketat dengan peraturan yang begitu disiplin, akan tetapi dengan cara yang klasikal. Namun hasilnya membanggakan, anak-anak nya tumbuh menjadi ahli dan guru bagi murid-murid mereka.

Kesimpulannya, menurut penulis.
Guru perlu bisa menghadirkan berbagai cara untuk menumbuhkan kesadaran kepada anak didik mereka. Akan tetapi, tidak pula meninggalkan cara lama dalam mengajar. Guru masih bisa menggunakannya, asalkan diletakkan sesuai kebutuhan siswa.

Guru tidak perlu harus selalu mengkreasikan kelasnya sedemikian rupa, padahal anak-anaknya hari itu hanya butuh cara klasikal untuk menjelaskan pelajaran.

Bijak dalam memahami dan menghadapi kebutuhan siswa dalam belajar menjadi salah satu hal yang harus dikuasai guru.

Semangat para guru...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun