Ketiga; anak bisa mengarahkan teman-temannya secara terstruktur, karena mengajarkan cara menyelesaikan masalah dan mendapatkan jawaban dari latihan atau tugas yang diberikan(bukan memberi contekan).
Keempat; dengan anak berbagi pengetahuan, disana secara tidak langsung orang lain ikut mengoreksi hasil pemikiran dan kerja anak, sehingga jika ada yang salah dapat dikoreksi dan diperbaiki terlebih dahulu bersama-sama.
Kelima; ketika berbagi pengetahuan, akan sangat memungkinkan sekali anak-anak juga akan mengupgrade pengetahuannya, dengan saling memberi dan menerima pengetahuan dari teman tempat berbaginya, bisa saja lebih dikreasikan dan lebih kreatif dalam menciptakan suatu ide dan gagasan.
Keenam; anak belajar menerima pendapat orang lain ketika jawabannya atau apa yang diajarkannya dikritik atau disalahkan.
Ketujuh; yang tidak kalah pentingnya, teman kita akan merasa terbantu dan hatinya menjadi senang. Tentu itu adalah bagian dari kebaikan.
Itulah beberapa kebaikan dari berbagi ilmu. Nilai yang hanya 1 semester atau tertinggal di buku nilai, tentu tidak sebanding dengan banyaknya kebaikan berbagi, yang dapat di terapkan dalam kehidupan seterusnya.
Oleh sebab itu, jangan terpaku dengan nilai angka, jangan pelit ilmu ya kawan-kawan. Mana tahu antara orang yang terbantu dengan ilmu yang kita bagikan, adalah salah satu sebab yang mengantarkan kita ke kebahagiaan dan kesuksesan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H