Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Diary

Menemukan Pekerjaan yang Tepat

17 November 2022   12:55 Diperbarui: 17 November 2022   12:56 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

2 Tahun bekerja di tempat yang sama membuat Teti merasa bosan dan ingin resign bekerja.

Setiap hari ia merasa kurang puas dengan pekerjaan yang sedang ia emban. Menjalaninya setengah hati dan berpikir apakah ia akan meneruskan pekerjaannya atau berhenti dengan resiko tidak bekerja atau luntang lanting mencari pekerjaan baru.

Memang benar kata orang lain, pekerjaan yang paling menyenangkan itu adalah kerja melihat pekerjaan orang lain. 

Di satu sisi ada Fanti yang sudah 2 tahun menjadi ibu rumah tangga. Kegiatannya di rumah yang selalu itu-itu saja membuat ia ingin mencari pekerjaan diluar melakukan aktivitas diluar rumah.

Di sisi lainnya ada seorang wanita yang menunggu pinangan seorang pria. Ia ingin berhenti bekerja dan ingin mengurus rumah tangganya saja. Menjadi ibu rumah tangga dan mendidik anak-anaknya. Bersantai adalah mimpinya. Ingin mengerjakan ibadah berumah tangga saja, dan berharap suaminya kaya raya.

Pada sisi lain ada seorang wanita karir yang sudah hampir 10 tahun bekerja. Ia bekerja untuk membantu mencukupi kehidupan keluarganya. Itupun terlihat dari anak-anaknya yang sedang bersekolah. Sambil ia bekerja dikantornya, ia juga mencari tambahan diluar jam kerja. Ia sudah lama mengerjakannya tanpa kata lelah.

Jadi apakah jawabannya? Mencari pekerjaan yang tepat, bekerja saja, atau berhenti bekerja? 

Semua itu adalah pilihan, dan dengan pilihan itu kita di suruh berpikir mana yang paling baik. Paling baik yang menyenangkan hati yang di dalamnya.

Kalau kata orang tua berkata "habiskan yang tidak ada, yang ada biarlah dia..

Baca juga: Uang dan Tahta

Jadi kita diminta cari yang tidak ada, untuk kita makan dan gunakan, bukan menghabiskan yang sudah ada. Berarti kita disuruh bekerja kah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun