Setelah sore menyusuri jalan dan menghilang, malampun siap menjemput, berarti saat pengajianpun akan segera datang. Setelah sholat isya’ aku langsung bersiap-siap menuju mesjid. Ketika aku sampai di mesjid, di sana ternyata telah banyak teman-teman yang sudah sampai, dengan segera aku langsung masuk dan mencari tempat duduk yang masih kosong.
Setelah duduk, aku melihat seseorang yang belum pernah terlihat hadir di pengajian itu, akupun dengan segera menanyakan kepada teman ku, Era yang duduk disebelahku, iapun menjawab kalau itu Rafa anak pindahan dari kota Jakarta, ia baru pulang kembali ke sini karena ayahnya sudah kembali bekerja di sini, katanya  sih begitu.
Era  pun langsung mengalihkan mukanya kembali ke arah samping dan iapun mengakhiri ceritanya.
Aku merasa terperangah melihat muka yang disebut Rafa itu, dalam hati aku berkata orangnya biasa saja, tak tampak sedikitpun kelebihan dari wajah itu. Tapi ketika ku pandangi lagi untuk kedua kalinya, melihat wajahnya yang berseri dan sikapnya yang ceria membuatku merasa ada suatu hal dalam dirinya yang membuat seseorang yang berada didekatnya merasa simpati dan kagum kepadanya. Hal itu terlihat dari teman-teman yang duduk bersebelahan dengannya, yang terlihat sedang bercakap-cakap seperti orang yang sudah kenal bertahun-tahun.
Sejenak kemudian aku kembali merapikan posisi dudukku, dan mendengar arahan dari ketua, yang akan memulai acara, sebelum memulai acara iapun mengenalkan kepada kami anggota baru itu, ia mengenalkan Rafa kehadapan kami semua, semua orangpun menyambutnya dengan baik.
Setelah itu ia meneruskan pengarahannya, sambil berdiri ia pun meneruskan pembicaraan.
“Disebabkan hari ini penceramah kita tidak datang dan berhubungan sebentar lagi kita akan menyambut bulan Ramadhan, silahkan kepada anggota yang ingin memberikan usulan tentang kegiatan untuk mengisi bulan Ramadhan ini.
Ketuapun setelah memberi pengarahan kembali duduk ditempatnya dan memberi waktu sejenak untuk kami berdiskusi.
Kamipun menjadi riuh saat itu, setiap orang terlihat berdiskusi sambil memikirkan kegiatan yang akan dilakukan dibulan ramadhan yang memang sudah sangat di tunggu-tunggu.
Tak lama kemudian,terdengar seseorang mengawali pembicaraannya, sambil mengacungkan tangan.