Mohon tunggu...
Rahmi Putri Z
Rahmi Putri Z Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Suka nulis dipojok-pojok buku bacaan. Hobby nya mengamati manusia lainnya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hati yang Tersentuh (Bagian 1: Pengingat Masa Lalu)

2 November 2022   20:49 Diperbarui: 3 November 2022   06:36 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi hari seperti biasa, Aku bergegas menuju ke halte bis kota untuk menunggu angkutan pergi ke kampus tempat aku kuliah, aku tinggal disebuah rumah kontrakan yang agak jauh dari kampus ku dan reni. Reni adalah temanku dan ia sudah aku anggap sebagai saudara sendiri, pagi itu reni terlambat bangun sehingga aku harus pergi ke halte bus terlebih dahulu. Keadaan ku tidak jauh berbeda dengan remaja-remaja kuliahan yang lainnya, tapi yang mungkin berbeda aku belum pernah merasakan yang namanya punya pacar. Aku belum pernah pergi jalan-jalan dengan pacar, apalagi makan bersama. Tapi ketika aku ingat tentang yang namanya cinta pertama, aku selalu ingat masa SMA ku yang sangat aku rindukan dan sangat membahagiakan itu, yang penuh dengan canda tawa bersama teman-teman.

Aku dan reni kuliah di jurusan yang sama yaitu di jurusan kesehatan masyarakat, di salah satu universitas di daerah Palembang, kami senang sekali karena kami bisa kuliah ditempat yang sama lagi dan itu berkat kerja keras kami di waktu SMA. Memang kami bukan siswa yang lulus undangan, tapi kami berusaha kembali di waktu tes ujian tulis, dan nanti aku akan ceritakan kenapa kami bisa masuk ke universitas ini. Sekarang kami telah masuk semester ke 6 di kampus universitas kami dan sebentar lagi kami akan lulus dari perkuliahan.

Seperti biasa aku selalu menghabiskan waktu ku dengan membaca buku tentang kesehatan sambil menunggu bus yang biasa kami naiki. Aku merasa sangat senang dikala aku membaca buku-buku tentang kesehatan, oleh sebab itu aku selalu menyisakan uang jajan ku sedikit demi sedikit untuk ku tabung, yang setiap akhir bulannya aku gunakan hasil simpananku yang sedikit demi sedikit itu untuk membeli buku tentang kesehatan. Jika aku tidak memiliki uang untuk membelinya, aku hanya bisa meminjam buku di perpustakaan kampus ku, dan itu kurasa sangat membantu sekali bagi ku.

Pernah terpikir oleh ku untuk bekerja paruh waktu, tetapi hal itu belum dapat tercapai karena banyak sekali hal-hal yang belum aku ketahui didaerah tempat  kuliah ini, bahkan kadang-kadang jika aku dan Reni jalan keluarpun kami sekarang masih ditemani oleh teman kami yang memang tinggal di daerah Palembang. Jadi aku pikir, aku akan mengundurkan waktu untuk mencari pekerjaan paruh waktu. Walaupun aku sangat membutuhkan pekerjaan untuk tambahan uang jajan selama kuliah, karena dengan aku sekolah dikesehatan berarti orang tuaku harus mengeluarkan biaya yang cukup besar, aku fikir dengan aku bekerja paruh waktu setidaknya aku bisa membeli buku-buku yang aku butuhkan untuk menunjang pelajaran di jurusan ku yang memang membutuhkan buku bacaan yang sangat banyak sebagai penunjang. Aku merasa sangat lega karena memiliki teman seperti Reni yang selalu membantuku ketika aku sedang kesulitan dalam masalah materi. Ia dengan senang hati selalu bersedia memberikan pinjaman uang kepadaku, membuat aku merasa sangat terbantu.

********************

Beberapa menit kemudian terlihat  seorang gadis yang sedang berjalan sambil berlari-lari kecil, "itu dia Reni. Seperti biasa, kebiasaannya yang selalu terburu-buru membuat ia kadang-kadang sering ceroboh. Ia sering sekali ketinggalan barang yang seharusnya ia bawa, seperti handphonelah, dompetlah, sampai kadang-kadang tugas kuliah yang capek-capek dia buat semalaman pernah tertinggal di rumah, hal itu sering membuatnya mau tidak mau harus kembali ke rumah. Tapi hari ini dia sudah datang cepat-cepat, malah bertabrakan dengan seorang laki-laki yang sedang berjalan berlawanan dengan arahnya, akhirnya semua buku yang dipegang oleh Reni jatuh bertebaran.

Aku melihat kejadian itu, bukannya buru-buru membantu Reni tapi aku malah berpikir tentang hal lain, hal lain yang mengingatkan ku tentang kejadian yang sama dimasa SMA ku, yang akhirnya membawa ingatanku berputar mengingat masa itu. Hal yang selalu menjadi kenangan dalam kisahku dan inilah kisah cinta yang akan memulai perjalanan ceritaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun