Pada kurikulum merdeka, terdapat ciri khas yang membedakan dengan kurikulum terdahulu, yakni Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, atau bahasa ngetren-nya P5. Akan tetapi, karena masih minimnya pengetahuan guru akan pelaksanaan P5 pada kurikulum merdeka, dan kebingungan akan jam pelaksanaannya di sekolah. Gurupun menjadi menunda pelaksanaan P5.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah projek yang harus diterapkan oleh sekolah dalam rangka penerapan kurikulum merdeka, dengan minimal 2 tema dipilih dalam kurun waktu 2 semester. Jadi, tiap sekolah minimal bisa menerapkan 1 tema P5 pada kurun waktu 1 semester.
Terdapat 7 Tema besar dalam Pelaksanaan P5 yakni:
1. Gaya hidup berkelanjutan
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasan dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
7. Kewirausahaan
Tema tersebut dapat dipilih guru, dan dikembangkan sesuai dengan urgensi dan fokus sekolah masing-masing.
Adapun waktu pelakasanaan P5 di sekolah dasar diambil 20% dari seluruh waktu beban mengajar pertahun. Oleh sebab itu, kepala sekolah, bersama wakil kurikulum beserta guru-guru pelaksana harus bekerjasama dalam menentukan waktu pelaksanaannya.
Dari workshop yang telah di ikuti dijelaskan bahwasanya waktu pelaksanaan Projek dapat dilaksanakan fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan sekolah. Bisa 1 hari dalam 1 minggu pembelajaran diambil untuk pelaksanaan projek atau dalam waktu 1 bulan dikhususkan untuk menuntaskan pelaksanaan projek, dan tidak menutup kemungkinan, guru dapat memilih waktu setiap hari pembelajaran dengan menggunakan 1 jam terakhir untuk pelaksanaan projek.
Oleh sebab itu, guru harus bekerjasama dalam pelakasanaan P5. Mulai dari perencanaan, penyiapan modul ajar, penerapan/pelaksanaan, penilaian dan evaluasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H