Akhir-akhir ini dikalangan anak muda sendang beredar tren trading saham. Banyak iklan-iklan yang beredar di sosial media bahwa bermain trading saham sangat menguntungkan, terlebih lagi kita bisa melakukannya dimana saja. Hanya bermodal handphone dan uang kita bisa menghasilkan uang dengan jumlah banyak. Bahkan terdapat beberapa situs-situs yang tanpa modal uang pun bisa menguntungkan. Dengan beredarnya tren tersebut banyak yang mengikuti tanpa memikirkan jangka Panjang. Karena apabila bermain trading tanpa memiliki ilmunya akan merugikan diri sendiri.
Dalam Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhamaadiyah yang digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Rabu (4/12/2024), Presiden Indonesia bapak Prabowo berpendapat bahwa apabila masyarakat kecil bermain saham pasti akan kalah, sebab bermain saham bagi masyarakat kecil sama saja dengan bermain judi dan hanya akan menguntungan para bandar saja.
Kebanyakan masyarakat awam menafsirkan bahwa trading sama dengan judi. Padahal judi tidaklah sama dengan trading. Dalam permainan judi, kita tidak tau resiko apa yang akan kita dapat ketika bermain. Kita akan tau resikonya ketika sudah mengalami kekalahan, seperti  menjual motor, rumah ataupun benda berharga lainnya. Sedangkan dalam trading saham kita akan mengetahui di awal sebab mendapat peringatan yang menyatakan kita akan mengalami keuntungan atau kerugian dari pembelian saham tersebut bahkan kehilangan seluruh saham kita. Jadi ketika akan membeli saham kita sudah mengetahui resiko apa saja yang akan kita dapat. Ketika akan mmebuka akun saham tanpa sadar kita sudah melihat resikonya. Investor pada saat membeli saham juga sudah disarankan untuk membaca prosoektus perusahaan yang ingin dibeli sahamnya
Trading saham memang memiliki potensi keuntungan yang besar, tetapi tanpa pemahaman yang cukup, aktivitas ini bisa menjadi sangat merugikan. Banyak anak muda yang tergiur dengan iming-iming "cepat kaya" dari iklan di media sosial. Padahal, untuk sukses dalam trading saham dibutuhkan pemahaman mendalam mengenai analisis teknikal, fundamental, dan manajemen risiko. Tanpa pemahaman ini, trading saham berubah menjadi spekulasi semata, yang pada dasarnya lebih mendekati perjudian.
Salah satu langkah penting yang perlu dilakukan sebelum terjun ke dunia trading adalah edukasi. Anak muda harus memahami bagaimana mekanisme pasar saham bekerja, termasuk fluktuasi harga, faktor ekonomi yang memengaruhi pergerakan saham, serta peran emosi dalam pengambilan keputusan. Platform edukasi dan seminar tentang investasi dan trading saham kini semakin banyak tersedia. Namun, kesadaran untuk memanfaatkan sumber daya ini sering kali masih rendah.
Sering kali, masyarakat awam juga menyamakan trading saham dengan investasi saham. Padahal kedua aktivitas ini memiliki perbedaan mendasar. Trading saham hanya berfokus pada keuntungan jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harga dalam waktu singkat, seperti harian atau mingguan. Sementara itu, investasi saham bertujuan untuk keuntungan jangka panjang dengan memegang saham perusahaan yang dinilai memiliki prospek baik dalam kurun waktu bertahun-tahun.
Trading membutuhkan pemantauan pasar yang lebih intensif dan pengambilan keputusan yang cepat, sementara investasi lebih menekankan pada analisis mendalam terhadap kinerja perusahaan, sektor, dan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, bagi masyarakat kecil yang tidak memiliki cukup waktu, dana, atau pengetahuan untuk trading, investasi saham dapat menjadi pilihan yang lebih baik.
Salah satu aspek yang sering diabaikan oleh pemula adalah resiko dalam trading  saham. Dalam berbagai platform media sosial, resiko dari trading saham jarang dijelaskan secara rinci sehingga banyak masyarakat yang terjebak pada anggapan bahwa trading saham adalah jalan paling mudah untuk mendapatkan uang. Padahal kenyataannya resiko trading sangatlah besar terlebih tanpa adanya pengetahuan dan strategi yang matang. Beberapa resiko trading saham sebagai berikut.
1. Kerugian Modal
Tentunya apabila harga saham yang kita beli menurun maka kita beresiko kehilangan Sebagian atau bahkan seluruh modal kita.
2. Volatilitas Pasar
Fluktuasi harga saham yang tajam dapat membuat trading menjadi sangat tidak stabil.
3. Overtrading
Hal ini sering terjadi apabila trader belum mengetahui ilmu dan hanya membeli saham berdasarkan emosi sesaat atau mengikuti tren saja.
4. Biaya Transaksi
Apabila sering melakukan transaksi, kita akan mendapat tagihan biaya konsumsi yang mana akan mengurangi keuntungan yang didapat.
Penting untuk memahami bahwa trading saham yang dilakukan dengan etika dan dalam kerangka regulasi yang jelas dapat memberikan manfaat ekonomi. Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menetapkan berbagai aturan untuk melindungi investor dan menjaga integritas pasar saham. Namun, kasus penipuan yang mengatas namakan trading saham masih sering terjadi, terutama melalui platform tidak resmi yang menawarkan keuntungan fantastis.
Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa mereka menggunakan platform yang terdaftar dan diawasi oleh OJK. Selain itu, memahami hak dan kewajiban sebagai investor adalah langkah penting untuk menghindari potensi penipuan.
Tren trading saham di kalangan anak muda juga memiliki dampak sosial yang perlu diperhatikan. Di satu sisi, meningkatnya minat terhadap trading saham mencerminkan kesadaran finansial yang semakin baik. Anak muda mulai memikirkan cara untuk mengelola dan mengembangkan aset mereka. Di sisi lain, tren ini juga berpotensi menimbulkan tekanan sosial, terutama bagi mereka yang gagal atau mengalami kerugian besar. Tekanan dari media sosial yang menampilkan gaya hidup "cepat kaya" dapat membuat seseorang merasa tertinggal atau gagal jika tidak mencapai hasil yang sama.
Fenomena ini memunculkan pentingnya pendidikan mental dan emosional dalam trading saham. Anak muda perlu memahami bahwa kerugian adalah bagian dari proses belajar dan bahwa kesuksesan finansial membutuhkan waktu, kerja keras, dan konsistensi.
Trading saham adalah aktivitas yang memiliki potensi besar, baik dari segi keuntungan maupun risiko. Bagi anak muda yang ingin mencoba trading, edukasi dan pemahaman mendalam adalah hal mutlak. Tanpa pengetahuan yang cukup, trading saham dapat berubah menjadi spekulasi berbahaya yang menyerupai perjudian. Selain itu, memahami perbedaan antara trading dan investasi dapat membantu individu memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan finansial mereka.
Regulasi yang jelas, penggunaan platform resmi, dan kesadaran akan risiko menjadi kunci untuk menciptakan pengalaman trading yang sehat dan bertanggung jawab. Sebagai bagian dari generasi muda yang melek teknologi, tanggung jawab untuk memanfaatkan pengetahuan dan sumber daya yang tersedia menjadi sangat penting. Dengan demikian, tren trading saham tidak hanya menjadi sekadar fenomena sesaat tetapi juga dapat memberikan kontribusi positif bagi kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, trading saham adalah aktivitas yang penuh dengan potensi keuntungan, namun juga penuh dengan risiko. Bagi anak muda yang tertarik untuk terjun ke dunia trading, penting untuk memahami bahwa trading bukanlah cara cepat untuk menjadi kaya. Sebaliknya, trading saham membutuhkan pemahaman yang mendalam, keterampilan analisis, serta kemampuan untuk mengelola risiko dengan bijak. Selain itu, edukasi tentang perbedaan antara trading saham dan investasi saham juga sangat penting untuk memilih strategi yang sesuai dengan tujuan finansial masing-masing individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H