Alasan berikutnya yang dituturkan HM terkait ia yang enggan menggunakan Peduli Lindungi adalah Aplikasi Peduli Lindungi tidak ramah terhadap tenaga kerja asing yang tidak mampu berbahasa Indonesia maupun bahasa inggris. Setali tiga uang dengan HM, menurut AF sebagai interpreter tenaga kerja asing asal Korea Selatan di tempat ia bekerja memang sering mengeluhkan hal ini.Â
Meskipun bahasa default dari ponsel user sudah diganti ke bahasa korea, hanya halaman awal dari aplikasi tersebut yang bisa berubah menjadi bahasa korea, saat di klik yang muncul hanyalah bahasa inggris/ bahasa indonesia saja. Menurut AF, hal ini sangat berpengaruh atas keengganan tenaga kerja asing asal Korea
Selatan yang bekerja di kantornya, baik untuk tenaga kerja asing yang sudah berusia sekitar 40 tahunan maupun yang masih dibawah 30 tahunan.Â
AF, sendiri sebagai interpreter yang jumlahnya sangat terbatas di kantornya dibandingkan dengan jumlah tenaga kerja asing asal
Korea Selatan yang jelas saja ia kalah jumlah mengharapkan akan ada update dari aplikasi Peduli Lindungi yang bisa membantu tenaga kerja asing dari negara manapun yang tidak bisa berbahasa indonesia maupun bahasa inggris dalam menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Dan juga ia menambahkan bahwa akan lebih baik jika coronavirus 19 itu sendiri segera usai dan seluruh masyarakat bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman.
Meskipun di drama korea sosok oppa itu sendiri selalu digambarkan ganteng, kaya serta sempurna, ternyata di dunia nyata banyak juga loh chingu yang suka nakal dan tidak mematuhi aturan yang berlaku. Semoga chingu semua bisa menyaring apa-apa yang dilihat di drama korea dan tidak mencontoh perilaku yang tidak baik ya chingu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H