Mohon tunggu...
Rahmi Hafizah
Rahmi Hafizah Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang ibu yang memiliki 2 anak

\r\n \r\nBerusaha Selalu Bersyukur\r\n \r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bersyukur Itu Sederhana

22 Juli 2011   07:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:28 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Bangun sayang, hari ini kita mulai puasanya”. Tangan sang mama nan gemulai membelai-belai rambut buah hatinya yang telah beranjak remaja. Sang putri, masih malas membuka mata. “ah mama, aku masih mengantuk” sang putri hanya menjawab belaian mama dengan sungkan.

“Ayo sayang, mama sudah masak makanan kesukaanmu loh, ada ayam goreng, sup macaroni jamur dan jus jeruk juga” sang mama masih berusaha membujuk putri semata wayangnya yang telah berusia 15 tahun.

“Hoaaaaam, mama, aku malas puasa Ma, cape, lapar, apa lagi nanti sekolah terus bimbel” Guling terus dipeluk dan terus mengoceh tak jelas kepada sang mama.

“Kamu sudah besar sayang, masa kamu masih belum mau puasa sih?” tak pernah goyah sang mama untuk membangunkan putrinya untuk sahur.

“Sudahlah Ma, Papa aja sampai sekarang ga puasa kan?” sang putri tak kalah dengan sang mama dengan sikapnya.

Sang mama pergi ke meja makan sambil memandang makanan dan minuman yang lezat yang telah disiapkan untuk keluarganya, namun tetap saja tahun ini berpuasa seorang diri.

“Ah andai saja Papa dan Putri tau betapa banyak diluar sana yang tidak memiliki kemampuan untuk menikmati makanan lezat ini terlebih lagi ketika berpuasa” Sang Mama menggumam sendiri sambil menonton televisi tentang nikmatnya berpuasa walaupun hanya sahur dan berbuka seadanya.

[caption id="attachment_124283" align="aligncenter" width="300" caption="Bersyukur itu sederhana"][/caption]

Selamat Menyambut Bulan Penuh Berkah dengan Penuh Rasa Syukur.

*Inspirasi dari tulisan Suri Nathalia

** Judul, sumbangan dari mangap Candra Permadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun