Mohon tunggu...
Fenny Rahmi Setiawani
Fenny Rahmi Setiawani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Manajemen-Fakultas Ekonomika dan Bisnis-Universitas Majalengka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Etika Kerja Untuk Kesuksesan Pengelolaan Sumber Daya Manusia

30 Desember 2024   09:53 Diperbarui: 30 Desember 2024   09:53 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Fenny Rahmi Setiawani 

(rahmifenny3@gmail.com)

Penulis 2: Dr. H. Asep Qustolani., S.E.,M.M.

(asepquinn@unma.ac.id)

Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Majalengka

Dalam dunia kerja masa kini, pengelolaan sumber daya manusia (SDM) memiliki peranan krusial dalam mencapai kesuksesan organisasi. SDM tidak hanya berfokus pada pengelolaan tenaga kerja, tetapi juga bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, produktif, dan harmonis. Salah satu elemen utama untuk mencapainya adalah penerapan etika kerja secara menyeluruh.

Etika kerja mencakup prinsip moral, nilai-nilai keadilan, dan tanggung jawab dalam menjalankan pekerjaan (Hazizah et al., 2022). Dalam konteks manajemen SDM, penerapan etika ini dapat membantu membangun budaya organisasi yang mendukung pertumbuhan individu maupun tim. Etika kerja yang diterapkan dengan baik memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan motivasi, produktivitas, serta loyalitas karyawan secara konsisten.

Mengapa Etika Kerja Sangat Penting?

Untuk menciptakan budaya organisasi yang positif, diperlukan fondasi etika kerja yang kuat, yang mengedepankan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, dan saling menghormati (Suhardi, 2022). Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung kenyamanan dan kolaborasi antar karyawan. Dengan penerapan etika kerja yang baik, manajemen dapat memastikan hak-hak karyawan dihormati, penghargaan diberikan secara adil, dan kebutuhan mereka terpenuhi. Hal ini berdampak pada meningkatnya kepuasan kerja serta produktivitas. Selain itu, etika kerja yang jelas dapat membantu mengurangi risiko konflik di tempat kerja dengan menyediakan pedoman perilaku profesional yang berlaku untuk semua individu.

Strategi Implementasi Etika Kerja

  • Penyusunan Kode Etik yang Jelas

Organisasi perlu merancang kode etik yang menyeluruh, mencakup panduan perilaku untuk seluruh anggota, termasuk karyawan dan manajemen. Kode etik ini harus mencerminkan nilai-nilai utama organisasi, aturan tentang interaksi di tempat kerja, serta prinsip yang menjadi panduan dalam mengambil keputusan. Untuk memastikan kode etik ini dapat diterapkan dengan baik, diperlukan sosialisasi yang menyeluruh kepada seluruh elemen organisasi, baik bagi karyawan baru maupun yang sudah lama bekerja.

  • Pelatihan Terkait Etika

Pelatihan mengenai pentingnya etika kerja perlu diberikan secara rutin untuk memastikan karyawan memahami dan mampu menghayati nilai-nilai yang dijunjung oleh organisasi. Program pelatihan ini dapat melibatkan pembahasan studi kasus, simulasi, atau diskusi kelompok yang mengeksplorasi cara menyelesaikan situasi dilematis dengan pendekatan etis. Melalui pelatihan ini, perusahaan dapat meneguhkan komitmen karyawan terhadap penerapan prinsip etika dalam pekerjaan sehari-hari.

  • Sistem Penghargaan dan Sanksi

Untuk memastikan penerapan etika yang konsisten di tempat kerja, perusahaan perlu mengembangkan sistem penghargaan dan sanksi yang adil serta transparan. Karyawan yang menunjukkan perilaku etis layak menerima penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi bagi yang lainnya. Sebaliknya, pelanggaran etika harus diberikan sanksi tegas, tanpa memandang jabatan atau posisi, guna menunjukkan bahwa setiap pelanggaran akan mendapatkan konsekuensi. Sistem ini harus diterapkan secara transparan agar semua pihak merasa diperlakukan dengan adil.

  • Mendorong Komunikasi Terbuka

Manajemen perlu memastikan adanya komunikasi yang terbuka dan transparan di semua tingkatan organisasi. Komunikasi yang efektif dapat digunakan untuk menyampaikan kebijakan terkait etika sekaligus membangun kepercayaan antara manajemen dan karyawan. Dengan menyediakan saluran komunikasi yang memadai, karyawan dapat merasa nyaman untuk melaporkan kekhawatiran atau potensi pelanggaran tanpa khawatir terhadap dampak negatif yang mungkin timbul.

  • Pendampingan dan Dukungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun