Sampai saat ini bumi beserta isinya masih bersedih, karena pandemi covid19 belum juga berakhir. Covid19 atau virus corona adalah jenis virus menular yang menyerang sistem pernapasan. Adapun gejala umum apabila seseorang terinfeksi virus corona ini adalah demam, batuk kering dan sesak napas.
Berbagai kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran virus corona ini. Salah satu kebijakannya yaitu menganjurkan masyarakat agar menerapkan social distancing.
Sosial distancing adalah salah satu cara untuk mencegah penyebaran virus corona dan memutus mata rantai covid19 dengan cara menjaga jarak kita dengan orang lain (Sekarang istilah social distancing ini sudah diganti pemerintah menjadi physical distancing). Salah satu contoh dari penerapan social distancing yaitu belajar dari rumah.
Saat ini siswa ataupun mahasiswa melakukan pembelajaran dari rumah dengan menggunakan sistem pembelajaran dalam jaringan atau yang biasa disebut dengan istilah “Daring” guna untuk mencegah penyebaran covid19.
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu mata pelajaran yang dilakukan dengan menggunakan sistem pembelajaran daring.
Di mana tugas-tugasnya, baik tugas materi/teori maupun tugas praktek di kirim melalui media online seperti whatsApp dan lain-lainnya.
Walaupun pada dasarnya pembelajaran pendidikan agama Islam kurang efektif dan mempunyai problema apabila dilakukan secara daring, karena di dalam pendidikan agama Islam ada hal-hal yang seharusnya di jelaskan oleh guru dan di praktekkan siswa secara langsung di depan gurunya, dengan tujuan agar siswa tidak mengalami keraguan dan pemahamannya menjadi sempurna.
Pada hakikatnya seorang guru pendidikan agama Islam di dalam hatinya pasti ada rasa ketidakpuasan dalam mengajar tersebut, yaitu rasa kurang atau tidak puas karena praktek yang dilakukan murid-muridnya tidak bisa ia bimbing secara langsung.
Transfer nilai/ilmu pengetahuan tentang pendidikan agama Islam apabila dilakukan dengan proses pembelajaran daring, mungkin tidak akan berjalan dengan baik karena jarak antara guru dan murid cukup lebar atau jauh.
Walaupun di rumah ada orang tua, tapi tidak semua orang tua bisa dan memiliki banyak waktu atau mungkin tidak ada waktu untuk mengawasi anak-anaknya yang sedang belajar karena mempunyai kesibukan tertentu yang tidak bisa di tinggalakan, sehingga anak-anak tidak serius dalam melakukan pembelajaran daring.
Adapun upaya yang harus dilakukan oleh guru ketika pembelajaran daring PAI agar menjadi efektif, walaupun tidak seefektif pembelajaran tatap muka yaitu sebagai berikut:
1. Guru mempersiapkan materi PAI yang akan di sampaikan
2. Guru mempersiapkan strategi yang akan digunakan pada saat pembelajaran daring PAI
3. Guru harus bisa menguasai teknologi
4. Guru harus bisa mengontrol siswanya agar aktif dan disiplin pada saat proses pembelajaran daring
5. Guru harus bisa menjalin dan menjaga komunikasi dengan orang tua siswa guna mendapatkan informasi tentang perkembangan pengetahuan siswa.
Dari upaya-upaya di atas mungkin akan membantu proses pembelajaran daring PAI agar lebih efektif dan efisien.
Selain itu, antara guru, pihak sekolah, siswa, dan orang tua siswa juga harus bekerja sama, karena itu adalah faktor penentu agar pembelajaran daring semakin efektif.
Kreatifitas guru pada saat pembelajaran daring adalah kunci utama suksesnya pembelajaran daring. Oleh sebab itu guru juga harus mampu memotivasi peserta didik agar tetap semangat dan disiplin selama proses pembelajaran daring berjalan.
Semoga virus corona atau covid19 ini cepat berakhir, sehingga proses pembelajaran kembali seperti semula yaitu pembelajaran tatap muka, dengan kehadiran guru dan siswa di sekolah dan saling berinteraksi secara langsung.
Aamiin yaa rabbal 'alamiin
Sekian dan terima kasih...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI