Mohon tunggu...
Rahmi Damayanti
Rahmi Damayanti Mohon Tunggu... -

embun di pagi buta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kampung Halaman

31 Desember 2011   22:58 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:30 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terkadang membuat kita lupa pada tempat dimana kita akan berpulang?

mungkin ketika kita menaiki jejak-jejak anak tangga dunia yang begitu melenakan.

kapan datangnya rasa belas kasih pada mereka yang mengharapkan segenggam nasi?

mungkin sedikit saja kita memberi lalu lebih mengutamakan isi duniawi.

dan terkenanglah ketika para sahabat yang di perintahkan untuk bersedekah

lalu ada yang memberi setengah dari hartanya bahkan ada yang membuat kita terkesima dengan memberi seluruh hartanya, apa yang membuat mereka seperti itu?

ya, sebab mereka taat kepadaNya.

sebab mereka tahu bahwa akan adanya hari dimana tiada lagi waktu untuk beramal; hanya hari dimana kita akan di hisab.

apakah telah siap diri kita untuk berperang saat kelak di mintai jiwa dan raga untuk berjuang demi agama Allah?

mungkin banyak yang mengacungkan tangannya, namun sesaat ketika tiba waktunya hanya sedikit saja yang berujung pada janji yang di ucapkan.

maka terkenanglah ketika rasulullah dan sahabatnya ikut dalam beberapa peperangan di jalanNya, bahkan seorang wanita yang tak pernah terlupakan sejarahnya juga ikut berperan di dalamnya, apa yang membuat mereka seperti itu?

ya, sebab mereka taat kepadaNya.

sebab mereka tahu, bahwa tanpa ataupun adanya mereka islam akan tetap berjaya masanya. lalu, mereka faham di jalan itu mereka akan mendapatkan balasan dariNya, balasan yang mereka impikan; Jannah.

maka apa lagi yang membuat kita lupa pada tempat kita akan berpulang?

sebab pilihan adalah hak, dan memilih jalanNya adalah benar

meski tabir dan tiang menghalau;menghalangi langkah yang seolah terhenti

insyaAllah akan tetap teringat kampung halaman yang telah menanti

sebab iya telah tertanam lewat janji dan tegapnya kaki untuk menyusuri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun