Mohon tunggu...
Rahmi Anjani
Rahmi Anjani Mohon Tunggu... -

Lahir di Banyuwangi tahun 1995 bercita cita ingin menjadi orang sukses dan membanggakan orang tua yang tersayang.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perubahan Sosial Tekhnologi

8 Desember 2014   01:49 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tekhnologi ohh Tekhnologi

Ketika zaman ini berkembang dan semakin maju banyak sesuatu atau hal-hal yang menampilkan dan menunjukan kelebihannya. Mereka tidak menampilkan dan menunjukan kelemahannya. Hanya dalam segi hal kelebihannya saja yang ia tunjukan. Sehingga, dalam hal tersebut dapat mempengaruhi pola pikir kepada masyarakat di zaman modern untuk mengikuti gaya trendsenter zaman nan berkembang dan semakin maju. Salah satu yang paling menunjukan kelebihan dan kemajuannya adalah tekhnologi. Tekhnologi sangat berkembang pesat di zaman modern pada masa sekarang. Tekhnologi ini dapat menelusup di semua kalangan pihak, siapapun mereka, dimanapun mereka berada, di zaman modern ini pasti membutuhkan yang namanya tekhnologi. Tekhnologi dapat membantu kegiatan manusia sehari-hari dan memudahkan dalam kegiatan masyarakat secara luas. Namun, hal ini akan menjadi dampak negatif dalam hal segi penggunaannya.

Mari kita simak cerpen dibawah ini:

Karena Handphone

Pada suatu ketika, hiduplah seorang keluarga. Di dalam keluarga tersebut yang dimana terdapat di dalamnya ada ayah, ibu, dan kedua anak. Kedua anak itu laki-laki dan perempuan. Anak laki-laki tersebut masih bersekolah di bangku sekolah dasar tepatnya di kelas 6. Sedangkan anak perempuan bersekolah dan sudah duduk di bangku SMA. Ibunya berkerja sebagai ibu rumah tangga. Dan ayahnya seorang pegawai negeri, yakni sebagai guru di SMA si anak perempuan tersebut.dapat dikatakan dalam hal perekonomian mereka mampu untuk menghidupi keluarga tersebut.

Hari itu hari Minggu. Dalam keluarga itu setiap hari minggu mengadakan olahraga setiap pagi bersama, seperti jogging di sekitar kampung ataupun membersihkan rumah bersama-sama. Entahkenapa hari itu si anak laki-lakinya merasakan hal yang sangat buete untuk melaksanakan hal yang sering dialami dalam keluarga tersebut. Si anak laki-laki pun masih males-malesan dan terbaring di kasur ruang tidurnya.

Terdengar bunyi langkah kaki ibu yang hendak membangunkan kedua anaknya, pertama ibu mengetuk kamar tidur anak perempuannya dan membangunkan anak perempuan. Dan dilanjutkan membangunkan anak laki-lakinya. Karena kamar tidur mereka berdampingan, ibu mengetuk pintu secara bersamaan dengan kedua tangannya, jadi tangan yang kanan itu mengetuk pintu anak perempuan dan tangan kirinya mengetuk pintu kamar tidur anak laki-laki. Yang anak perempuannya langsung menjawab”iyaa buu sebentar…lalu anak perempuan membuka pintu kamar tidurnya. Ibu pun berbicara” cepat sana siap-siap olahraga yuuk, udah ditunggu ayah di depan tuu,,”anak perempuannya pun menjawab” iyaa bu nih mau otw..

Dari tadi si ibu mengetuk pintu terus kamar si anak laki-laki. Si anak laki-lakinya hanya diam dan tak mau membalas apa yang dikatakan ibunya, sampai si ibu berteriak dan ketukan pintunya itupun semakin terdengar keras. Ternyata pintu kamar tidurnya itu tidak dikunci. Makanya si anak itu diam saja, dengan muka cemberut baad mood-baad mood gitu, si anak laki-laki di tempat tidur hanya berkedip2 sambil berbaring,

“Adek kenapa ? kok gak mau bukain pintu nya ibu. Apa emang mau ibu marah ? diketuk keras di teriak.in masih saja diam. Padahal juga kamu sudah bangun,’kata ibu dengan nada pelan dan lemah lembut.

Sambil menatap ibunya, anak laki-lakinya masih saja diam dan enggan berbicara sepatah kata pun. Hanya terus memandang ibunya.

Perlahan ibunya mendekatii anak laki-laki tersebut dan duduk di sebelah tempat terbaringnya.

“dek kenapa ? ngambek kenapa? Kok langsung gini ngambeknya. Ayo ngomong sama ibu, gak baik anak laki-laki kok ngambekan kayak perempuan ajaa..,”sahut ibu.

“buu, aku bosen aku BT aku pengen seperti temen-temen punya hp, tu lho bu yang besar yang biasa buat maen game itu, buu aku kan pengen, temen-temen ku pada punya kayak gitu, buat telvon ibunya suruh jemput di sekolah, gak kayak aku, sering banget aku nunggu lama, nunggu ibu apa ayah yang jemput aku, tuh bu apalagi teman-teman dapet film naruto di hp nya itu bu”,kata si anak laki-laki dengan nada mengurung dengan mulut yang monyong.

“Ya ampun adek jadi kamu itu pengen handphone. Kamu itu masih kecil belum saatnya pegang hp, ntar kalau dirampok sama orang jahat gimana ? hiiii ibu kan takut, iya kalau gak hp nya aja yang diambil cobak kalau adek sampek di apa-apain. Kan serem,”lanjut ibu sambil meyakinkan kepada anak laki-lakinya.

Enggak mau titik pokoknya aku mau dibeli.in harus gak mau ngapa-ngapainn dah andi kalau gak dibelikan tuh ama yang namanya hp.”kata andi yang semakin murung.

Dengan andi yang sikapnya semakin begitu. Ibu mulai beranjak dari tempat tidur andi menuju ke depan menemui ayah dan anak perempuannya yang hendak melaksanakan aktivitas pagi tadi.

“Ibu kok lama sii…mana adek ? Tanya siska anak perempuannya,

“adekmu ngambek gak mau di ajak jogging, nggak tau kenapa ? jawab ibu

“Ngambek, ngambek kenapa lagi si buu, ada ada saja ngambek-ngambekan,”sahut ayah yang ada disamping siska.

“Nggak tau lah yah,”dengan nada pelan ibu menyembunyikan apa yang dikatakan andi, kalau andi sebenarnya minta hp.

Tiba-tiba perlahan awan berubah warna agak kegelapan, sepertinya akan turun hujan, ayah, ibu dan siska kemudian kembali ke dalam rumah, dan tak jadi melaksanakan jogging.

10 menit kemudian baru turun hujan, ibu membuat pisang goring untuk camilan makanan keluarga, yang lagi turun hujan dan enaknya menyantap makanan yang berbau hangat-hangat. Karena ada pisang di lemari es. Ibu yang dibantu siska lalu mengupas pisan dan memotongnya kecil-kecil setelah itu dilumuri tepung oleh ibu dan siska yang menggoreng semua itu.

Sis, ibu tinggal ya,mau buatin kopi dulu untuk ayahmu, ntar kalau sudah selesai gorengnya kamu bawa di meja ruang tv.”perintah ibu.

“Okrayy bu. “Jawab siska

Sambil mengaduk kopi yang hendak di berikan ayah, ibu kemudian menuju arah ayah yang sedang duduk di depan ruang tv.

“yah, ini kopinya”, kata ibu.

“iya,maksih bu..jawab ayah.

Sambil duduk di dekat ayah ibu pun bercerita,

’’Yah, gini lho si andi tadi itu ngambek, andi tu pengen dibelikan hp. Dia pengen kayak teman-temannya, teman-temannya pada udah megang hp,”kata ibu.

’’Oalah, bilang aja kalau dia peringkat 1 nanti ayah akan belikan..’’Jawab ayah.

Hmm iya dah yah, kan andi kelas 6, baru raportan besok andi sudah ke SMP. Lanjut ibu.

Ayah pun kemudian cuma tersenyum.

Dan ternyata si andi dari tadi menyelinap di belakang korden yang membatasi antara ruang makan dan ruang tv, andi pun mendengar pembicaraan ayah dengan ibunya,

Si siska yang dari belakang mencubit telinga andi yang sedang menguping pembicaraan ayah dan ibunya.

Kemudian mereka berkumpul di ruang tv dan menyantap pisang goreng yang digoreng siska tadi.

Disitulah mereka bercanda ria bersatu dalam satu keluarga. J

Dengan belajar yang rajin dan giat 3 bulan kemudian andi peringkat 1 di kelasnya, dan masuk SMP faforit di kotanya, andi dan ayah menuju sebuah konter yang dimana andi akan membeli sebuah hp. Senang sekali si andi, lama kelamaan namun andi menjadi malas lagi, karena keseringan maen hp, dan gadget yang ada di hpnya, prestasi andi setelah SMP menurun lagi. Malam jam malam untuk tidur, andi masih asyik maen hpnya, hingga pagi terkadang sulit dibangunkan oleh ibunya,

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun