Mohon tunggu...
Rahmi Effendi
Rahmi Effendi Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa di Islamic college jakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Koruptor = Fakir Miskin

11 Maret 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:14 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

pada dasarny saya sangat setuju apabila yg dimaksud dgn "memiskinkan koruptor adalah dgn mngambil hartany" tetapi, menurutku bila dikaji lbih jauh lagi, koruptor itu pada dasarny memang miskin . mengapa dia melakukan korupsi kalau dia merasa cukup atau bahkan berlebih, jdi karena dia menganggap dirinya kekurangan alias miskin maka dia korupsi. kalau dilihat dari sni maka kata memiskinkan koruptor menjadi kurang tepat. sementara itu jika kita kembali kepada pengertian memiskinkan koruptor dgn mengambil kembali/ menyita harta2 nya, maka kita jg hrs brhati2, artinya tidak berarti smua kekayaanny hrs disita, krn blm tentu jg  smua hartanya adalah hsil korupsi,bisa saja hartany jg dri warisan orang tua ataw bnr2 hasil krjanya, di sni kita mncoba utk menegakkan keadilan. maka perlu ada perhitungan harta yg merupakan hasil korupsi dan yang bukan dengan cermat. selanjutny dalam penyimpanan harta dr penyitaan dr koruptor sebaikny tidak jg diserahkan pada negara, krn bs jd akn menciptakan koruptor2 baru..sebaikny di taruh di sebuah brangkas besar di ruang publik, di tugu monas misalnya,  dgn pnjagan super ketat, dan pada saatnya pencatatn trhdp uang trsebut sbaikny jg bs disaksikan masyarakat banyak.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun