Kepalangmerahan atau lebih sering kita ketahui dengan istilah "PMI" (Palang Merah Indonesia) merupakan sebuah organisasi/komunitas tingkat nasional yang bergerak dalam bidang sosial manusia. Dalam organisasi ini, setiap anggota diajarkan untuk membantu sesama (orang yang memerlukan bantuan) tanpa memikirkan pamrih. Kepalangmerahan juga ada diajarkan di tingkat pendidikan formal yang bertujuan agar setiap siswa dapat membangun dirinya untuk menjadi seorang sukarelawan di masa depan serta membangun dan mengembangkan karakter yang dimiliki menjadi lebih baik. Selain itu, keberadaan kepalangmerahan di pendidikan juga dapat meningkatkan kualitas diri siswa, menciptakan kehidupan yang berpola sehat serta dapat berperan sebagai forum pendidikan teman sebaya yang baik.
 Palang Merah Indonesia (PMI) memiliki keharusan dalam mengikuti tujuh prinsip utama Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah diantaranya kemanusiaan, kesetaraan, sukarela, mandiri, persatuan, netral dan universal. Palang Merah Indonesia (PMI) membantu semua orang tanpa membedakan suku, ras, agama, dan lainnya yang terfokus paling utama pada mereka yang paling membutuhkan pertolongan segera terlebih lagi untuk menyelamatkan nyawa. Untuk pembinaan dan pengembangan, PMI memiliki organisasi khusus untuk remaja yang sering kita sebut Palang Merah Remaja (PMR).
Melalui berbagai kegiatan dan program, kepalangmerahan tidak hanya memberikan bantuan fisik tetapi juga membentuk karakter dan nilai-nilai kemanusiaan pada individu yang terlibat.
1.Prinsip Kemanusiaan sebagai Fondasi
Prinsip kemanusiaan adalah inti dari gerakan kepalangmerahan. Tujuannya adalah untuk mencegah dan mengurangi penderitaan manusia di mana pun dan kapan pun. Dengan terlibat dalam kegiatan kepalangmerahan, individu belajar untuk memahami dan merasakan penderitaan orang lain. Mereka diajarkan untuk memberikan bantuan tanpa memandang latar belakang, agama, atau ras. Hal ini menumbuhkan rasa empati dan kepedulian yang mendalam terhadap sesama manusia1.
2.Pendidikan dan Pelatihan Kepalangmerahan
Pendidikan kepalangmerahan yang diberikan kepada relawan, terutama di kalangan remaja, memainkan peran penting dalam menumbuhkan jiwa kemanusiaan. Melalui pelatihan dan kegiatan lapangan, para relawan diajarkan keterampilan dasar pertolongan pertama, manajemen bencana, dan cara memberikan dukungan psikososial. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis mereka tetapi juga membentuk karakter yang peduli dan siap membantu.
3.Pengalaman Langsung di Lapangan
Keterlibatan langsung dalam kegiatan kepalangmerahan, seperti membantu korban bencana alam atau memberikan bantuan medis, memberikan pengalaman berharga yang tidak bisa didapatkan dari buku atau teori saja. Melalui pengalaman ini, individu belajar untuk bekerja dalam tim, menghadapi situasi darurat, dan memberikan bantuan dengan cepat dan efektif. Pengalaman ini memperkuat rasa solidaritas dan tanggung jawab sosial.
4.Kesukarelaan dan Kemandirian
Prinsip kesukarelaan dalam kepalangmerahan mengajarkan individu untuk memberikan bantuan tanpa mengharapkan imbalan. Ini adalah bentuk pengabdian yang tulus dan murni. Selain itu, prinsip kemandirian mengajarkan para relawan untuk bekerja secara mandiri dan tidak bergantung pada pihak lain. Kedua prinsip ini membentuk karakter yang kuat, mandiri, dan penuh dedikasi.
5.Dampak Jangka Panjang
Keterlibatan dalam kepalangmerahan memiliki dampak jangka panjang pada individu. Nilai-nilai kemanusiaan yang ditanamkan melalui kegiatan kepalangmerahan akan terus terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Individu yang pernah terlibat dalam kepalangmerahan cenderung memiliki rasa empati yang tinggi, kepedulian sosial, dan keinginan untuk terus membantu sesama. Ini adalah bukti bahwa kepalangmerahan benar-benar dapat menumbuhkan jiwa kemanusiaan.
Kepalangmerahan, dengan prinsip-prinsip dasarnya, memiliki potensi besar untuk menumbuhkan jiwa kemanusiaan pada individu yang terlibat. Melalui pendidikan, pelatihan, dan pengalaman langsung di lapangan, nilai-nilai kemanusiaan ditanamkan dan diperkuat. Prinsip kesukarelaan dan kemandirian juga memainkan peran penting dalam membentuk karakter yang peduli dan siap membantu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kepalangmerahan memang dapat menumbuhkan jiwa kemanusiaan.
Rahmi Fadiah Nasution
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah-1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H