Mohon tunggu...
rahmi
rahmi Mohon Tunggu... Editor - The power of doa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kuliah Online? Tidak Sefrustasi Itu

1 April 2020   09:00 Diperbarui: 1 April 2020   09:08 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekarang zamannya online, semua serba online makanan online, beli baju online,beli perabotan rumah tangga online, bahkan kuliah pun ikut online, ini semua di karena kan wabah yang keberadaan tak terlihat dan kedatangannya pun tak di sadari.

Semua orang terkekang karnanya, tidak ada yang boleh keluar rumah dan aktivitas di lakukan di dalam rumah selama beberapa hari, hari hari terus berganti dengan kegundahan dan keresahan yang mengguncang jiwa di mana setiap hari nya jumlah kematian makin menambah.

 Namun di tengah kegundahan tersebut tanggung jawab tetablah tanggung jawab yang harus di pikul oleh seluruh mahasiswa, kuliah online pun terpaksa di putuskan oleh pemerintah Indonesia guna antisipasi hal hal yang tidak di inginkan,namun tidak sedikit mahasiswa yang mengeluh dengan tugas yang begitu banyak yang di berikan oleh masing masing dosen.

Sebenarnya semua tugas yang di berikan oleh dosen itu adalah penganti kuliah setiap harinya dan tidak perlu di keluhkan segitu rumitnya.  Apa lagi sampai meminta di fasilitasi kouta enternet.

Dan begitu banyak moment moment yang jarang di lakukan dan bisa di lakukan pada saat karantina seperti ini kapan lagi cobak bisa kuliah sambil masak, kuliah sambil berbaring,bisa tunjuk tangan absen kehadiran saat di WC kapan lagi bisa tampil makalah cuman pakek jelbab bawahanya sarung.

Hemat di semua segi, waktu tidak terbuang, menyuci tidak perlu sesering waktu kuliah,uang jajan bisa buat nabung, bisa menyalurkan hobi saat di rumah masak misalnya, dan begitu banyak hal hal lain yang bisa di lakukan selama di rumah. Tampa harus di iringi dengan keluh kesah

Padahal ini adalah moment yang yang sepatutnya di syukuri oleh semua mahasiswa, betapa banyak anak anak yang abai terhadap orang tuanya yang sibuk bekerja, pergi gelab pulang gelab bukan kah ini moment yang di tunggu tunggu oleh anak anak yang selama ini kurang perhatian dari orang tua dan bisa bertukar pikiran dengan orang orang tercinta.

Karna tidak selamanya masalah harus di tangisi bukankah saat allah menyembunyikan cahaya matahari kemudian allah mengguyurkan hujan sekalian dengan badai lantas kemudian allah munculkan pelangi yang begitu indah yang membuat decak kagum bagi yang melihatnya.

Wabah yang melanda saat ini begitu banyak hikmah di baliknya namun tidak semua orang dapat melihat dan menyikapi nya dengan baik. Dan semoga kita termasuk orang orang yang bisa melihat hal hal positif di balik semua ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun