Mohon tunggu...
Nabila
Nabila Mohon Tunggu... Dosen - Perempuan

Mahasiswi psikologi uin malang 2017

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seleb Pamer Saldo ATM Diduga Gangguan Narsistik

6 Desember 2019   19:15 Diperbarui: 6 Desember 2019   19:33 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Narsisme adalah kecintaan yang berlebihan akan diri sendiri (seperti kecintaan Narccisus yang berlebihan atas bayangan wajahnya). Kecintaan yang berlebihan pada diri sendiri merupakan hal yang kurang wajar.

Dalam dunia psikoanalisa, narsisme di masa dewasa mengindikasikan adanya fiksasi atau perkembangan yang infantil. Bisa dikatakan bahwa narsisme merupakan indikasi keperibadian orang dewasa yang tidak matang. Oleh karena itu narsisme merupakan salah satu gangguan kepribadian (personality disorder) yang merujuk pada kurang mampunya beradaptasi dengan orang lain.

Orang dengan gangguan kepribadian narsistik memiliki perasaan diri yang hebat dan kebutuhan yang ekstrem akan kekaguman. Mereka membual tentang prestasinya dan berharap orang lain akan memberikan pujian.

Mereka berharap orang lain akan memperhatikan kualitas khusus mereka, meskipun pencapaian mereka itu biasa saja, dan mereka suka dengan sanjungan. Mereka egois dan kurang berempati terhadap orang lain.

Meskipun berbagi ciri tertentu dengan kepribadian histrionik,seperti menuntut agar menjadi pusat perhatian, mereka memiliki pandangan diri yang jauh lebih besar dan tidak begitu melodramatis dari pada orang yang memiliki gangguan kepribadian histrionik.

Jika dibandingkan dengan orang yang memiliki gangguan kepribadian ambang, mereka dengan gangguan kepribadian narsistik umumnya lebih mampu mengatur pikiran dan tindakannya. Mereka cenderung lebih berhasil dalam kariernya serta lebih mampu meningkatkan status dan kekuasaannya. Hubungan mereka juga cenderung lebih stabil daripada orang dengan gangguan kepribadian ambang.

Orang dengan kepribadian narsistik cenderung asyik dengan fantasi keberhasilan dan kekuatan, cinta yang ideal, atau pengakuan atas kepintaran atau kecantikan. Banyak rorang dengan kepribadian narsistik cukup berhasil dalam pekerjaannya.

Namun, mereka iri kepada orang lain yang mendapat keberhasilan lebih, ambisi yang tidak ada habisnya ini dapat mendorong mereka untuk mencurahkan dirinya untuk bekerja tenpa lelah. Mereka terdorong untuk berhasil, bukan semata mengejar uang namun demi mendapat sanjungan yang disertai kesuksesan.

Orang dengan kepribadian narsistik sangan sensitif terhadap tanda penolakan atau kritik sekecil apapun. Cedera narsistik (narcissitic injury) ini, begitu disebutnya, sangat melukai karena membuka kembali luka psikologis lama.

Bahkan, komentar yang terdengar sepela bisa membuat seseorang lepas kendali, seperti dalam kasus wanita berikut (Stephanie), ketika kritik suaminya membuka luka lama akan ketidakmampuan. Selain itu, alih-alih menghilangkan rasa sakitnya, teguran ringan suami justru menambah lukanya.

Terapi atau penanggulangan Gangguan Narsistik
Pada gangguan kepribadian narsistik ini dapat diterapi dengan tiga pendekatan. Pendekatan pertama yaitu psikodinamika, yang kedua pendekatan kognitif perilaku, yang ketiga kepribadian biologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun