Mohon tunggu...
Rahmi Fatmawati
Rahmi Fatmawati Mohon Tunggu... Psikolog - Guru BK

Aku suka mendengarkan musik dan mencari inspirasi dari liri lagu yang aku dengarkan itu, untuk kujadikan sebuah puisi atau kata-kata indah.......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Payungku Solawatku

14 September 2012   14:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika sebuah payung kecil menghampiriku

dan meneduhkanku

membut rasa dingin ini berkurang

membuat rasa sepi ini terobati

aku sungguh sendiri di dunia ini

semua orang telah meninggalkanku karna kekuranganku

aku sungguh tak berdaya hidup di dunia yang fana ini

menjadi sebatang kara ....

sungguh menyedihkan nasibku, hidupku ,  dan hatiku

disaat oran lain memiliki sebuah kehangatan,

sebuah keluarga yang utuh

tapi aku hanya sebatangkara ....

karna sudah tak ada yang mempedulikanku lagi

tapi disaat hati ini mulai berputus asa

aku menemukan sesuatu hal dalam hidupku

sebuah payung berwarna putih yang mengantarkanku menuju jalamMu

menghangatkan hati....

mengobati jiwa yang sepi

yang kadang dirundung kegelisahan

kini payung putih itu akan terus selalu ku pakai

disaat terik matahari menghampiri tubuh ini atau disaat

tubuh ini  mulai lemah dan mungkin sudah akan mencium tanah

kini hidupku di guyur dengan hujan yang begitu deras

sampai - sampai aku tak mampu lagi bertahan

tapi hanya payung putih pemberian Mu lah  yang menyelamatkanku hingga

aku perlahan - lahan  menutup mata ini

hingga hembusan nafasku aku masih terus membukakan payung itu

Kini gelapun muali datang

tapi aku lihat seberkas cahaya putih menghampiri

ternyata payung putih pemberianMu menemaniku dalam gelap ini

menyelamatkaku dari siksamu karna dosaku

Payungku Solawatku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun