Mohon tunggu...
Rahmi Fatmawati
Rahmi Fatmawati Mohon Tunggu... Psikolog - Guru BK

Aku suka mendengarkan musik dan mencari inspirasi dari liri lagu yang aku dengarkan itu, untuk kujadikan sebuah puisi atau kata-kata indah.......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat Putih Tanpa Tinta

15 September 2012   13:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:25 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika hati yang dirundung rasa sedih , gelisah, dan hampa

mengapa kau yang harus ada

dalam fikiran ini

mengapa kau tak pergi meninggalkanku

menjauh .....

tapi kau  malah  kembali pada hati yang telah kosong dan hampa ini

hati yang telah kau sakiti begitu dalam

pisau yang kau tanamkan

di dalam hati yang telah kau robek dan hancurkan

kau terlalu banya merusaka hati yang terlalu tulus mencintai mu ini

sunggu aku tak mau  berharap tuk bisa bersamamulagi

karna kau terlalu dalam menggoreskan luka yang menyakitkan di hati ini

padahal aku begitu tulus menyayangi mu

ku akan mengunci semua pintu dalam hati ini

mengunci rapat- rapat dan tak akan kubuka satupun untukmu

tapi mengapa disaat aku telah melupakanmu

kau malah datang dan berlutut padaku untuk meminta maaf

sungguh luluhlah hati ini

aku mencoba tuk bersikap dingin dan tak mempedulikan mu

tapi aku tak bisa

tapi aku malah menoleh

dan melihat matamu

dan raut wajah  yang penuh penyesaan itu.....

dan mungkin kini aku harus mencoba tuk menjauh lagi dan menjauh lagi .....

karna ku tak mau sampai jatuh lagi karnamu

aku sudah jatuh di lubangmu  hatimu beberapa kali dan

aku tak mau hati ini menjadi hancur dan kecewa lagi

selang berganti hari

mungkin itu pertemuan terakhir kita

bertemu dalam tatapan yang tak pernah ku sadari bahwa itu adalah tatapan mata yang tulus darimu

aku tak sadar ketika kau telah berbalik tulus menyayangiku

aku malah meninggikan egoku

kau kini telah pergi dan tak akan kembali

meninggalkan sebuah surat untuku

surat yang mungkin terlihat biasa - biasa saja

tapi aku membuka hati dan melihat surat putih darimu

surat kosong yang kau tulis dengan hatimu yang tulus

tanpa sebuah  tinta hitam sedikitpun

dan tanpa goresan juga hapusan

sura penyesalan dan tanda kesetiaan darimu

Suratmu......

surat putih tanpa tinta

sebuah ketulusan hati yang harus aku sadari dangan terlambat

dari hati yang begitu menyayangiku........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun